Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Keren…Wayang Karya Ki Fathur Gamblang Dikoleksi Presiden Barack Obama

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
ki-fathur-gamblang-usai-pentas-di-rth-maron-desa-genteng-kulon-sabtu-malam
NAMA Fathur Nggambar dan Dalang atau Fathur Gamblang,  dalam dunia perwayangan di Bumi Blambangan memang terdengar asing. Maklum, dalang yang juga ahli melukis itu sudah lama meninggalkan Banyuwangi dengan menetap di Maharta 15, Blok C3, nomor 25, Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang.
Tapi di jagat dunia seni kontemporer, namanya cukup diperhitungkan.  Fathur itu sebenarnya lahir di Desa  Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. SD dan SMP juga diselesaikan di tempat kelahirannya itu. Semenjak lulus SMPN 1 Genteng, melanjutkan pendidikannya di Sekolah  Menengah Seni Rupa Jogjakarta, dan melanglang buana menekuni bakat melukisnya itu.
Saat menempuh pendidikan seni rupa, Fathur ini sangat mencintai seni pertunjukan wayang kulit.  Bahkan, secara otodidak mempelajari  pedalangan. “Saya itu belajar dari  rekaman dan sering berkunjung ke dalang senior,” kata penggila dalang  Ki Enthus dan Ki Manteb Sudarsono itu.
Kepiawaiannya memainkan wayang, memang cukup lumayan. Fathur  mengaku memiliki misi bukan hanya  sekedar melestarikan dan mengembangkan wayang kulit. Menurutnya,  saat ini orang yang belum paham dengan wayang jumlahnya lebih banyak dari orang yang paham.  Untuk itu, pengembangan dan improvisasi, baik dari cerita lakon maupun karakter harus ada penyesuaian.
“Wayang itu tidak hanya dilestarikan,  tapi juga harus dikembangkan,” cetusnya. Improvisasi yang sering dilakukan dalam memainkan wayang, ternyata menjadi keberuntungan bagi dirinya. Saat ada ulang tahun organisasi  wayang dunia, Union Internationale de Marionnette (UNIMA) di  Jakarta, dia menampilkan Presiden  Amerika Serikat, Barack Obama.
Usai pertunjukan, salah satu penonton yang berkewarganegaraan Amerika Serikat menanyakan wayang tersebut. “Usai pertunjukan  wayang bergambar Presiden Obama  itu di minta,” katanya. Singkat cerita, tidak berselang lama setelah warga Amerika tersebut memperoleh wayang darinya, pihak keluarga Presiden Obama mengetahui ada wayang dengan  karakter Obama.
Saat itu, wayang yang ada pada warga Amerika itu pun diminta untuk bisa dibawa ke  kantor kepresidenan. Dari situlah perkenalan Fathur dengan keluarga Obama yang ada di Indonesia bermula. “Saat itu Maya Sutoro datang  ke Jakarta ambil wayang bergambar  Obama,” jelasnya.
Dari peristiwa itu keberuntungan Arek Genteng ini pun berlanjut. Pada 2013 silam, dirinya diundang ke Texas untuk menghadiri sebuah acara kesenian. Di tempat tersebut, dia mendapat kehormatan untuk  membuat karakter wayang delapan tokoh dan pesohor di Texas.
Kegiatan yang berlangsung selama sepekan itu, akhirnya menjadi semacam duta budaya, di negara bagian Amerika tersebut, ayah dari Nindya Kirana Hamara kamini, 17; Damar Rucitra Yogiswara, 10, dan Gandhes  Arum Maheswari, 4, itu bertukar  pengalaman dengan seniman  setempat.
“Aku bikin workshop pembuatan wayang untuk para pelukis di sana, yang biasa di Museum Dallas,” kenangnya. Semua keberuntungan dan  inovasi yang dilakukan itu, semata-mata hanya untuk menarik minat masyarakat pada wayang kulit yang mulai pudar agar tumbuh kembali.
Bahkan, dalam melakukan pertunjukan, biasanya melakukan aksi melukis kelir. Hasil lukisan itu  selanjutnya diberikan kepada  penanggap untuk dijadikan kenang-kenangan. “Saya dalang  sambil melukis, hasil lukisan  itu saya berikan, mau dilelang terserah mau untuk amal silakan,” ucapnya.(radar))

Kata kunci yang digunakan :