KALIPURO – Dermaga pelabuhan Tanjungwangi kembali kedatangan kapal perang. Kali ini, yang bersandar adalah KRI I Gusti Ngurah Rai 332. Kapal dengan panjang 105 meter dan berat 2.365 ton itu merapat ke Tanjung Wangi sejak Sabtu sore kemarin (13/5).
Kedatangan kapal perang canggih tersebut dalam rangka uji coba. Sebab, kapal tersebut belum diserahterimakan dari PT. PAL Indonesia ke Kementerian Pertahanan selaku pihak pemesan.
“KRI Ngurah Rai sandar sejak sabtu sore. Selama dua hari berada di Tanjungwangi. Senin pagi sudah meninggalkan Tanjung Wangi,” ujar Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Nazarudin.
Dikatakan Nazarudin, sebelumnya KRI RE Martadinata 331 juga merapat di Tanjungwangi. Kehadiran KRI Ngurah Rai untuk uji coba navigasi dan persenjataan. “Uji cobanya di perairan Bali utara. Kapal tersebut akan diserahkan ke TNI AL pada pertengahan bulan Oktober nanti. Separo dari kru kapal adalah warga Belanda,” ungkapnya.
Kapal perang PKR 105 adalah hasil kerja sama alih teknologi antara PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal Belanda Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). Kapal PKR-105 merupakan kapal jenis Light Fregate yang memiliki panjang 105 meter dan lebar 14 meter.
Kapal ini mampu berlayar dengan kecepatan 28 knot. Dengan panjang 105 meter dan berat 2.365 ton, PKR-105 dirancang untuk melakukan berbagai misi di dalam dan di sekitar perairan Indonesia.
Kapal jenis Frigate itu didesain untuk berbagai tipe peperangan di antaranya untuk peperangan darat, udara, atas air dan bawah air, serta dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, dan misi kemanusiaan. (radar)