GENTENG-Hujan yang hampir setiap hari turun, ternyata berdampak pada harga cabai. Mulai kemarin siang (14/2), harga cabai merah dan cabai rawit di pasar induk Genteng, mulai merangkak naik. Harga cabai merah yang sebelumnya hanya Rp 27 ribu per kilogram, sejak kemarin siang naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
“Harga cabai mulai naik lagi, Sabtu (13/2) masih Rp 27 ribu per kilogram,” cetus Umi Kulsum, 40, salah satu pedagang cabai di pasar induk Genteng. sebelumnya, pada Sabtu sore harga cabai besar masih pada posisi Rp. 27 ribu per kilogramnya.
Namun, sore kemarin, harga tersebut telah berubah menjadi Rp. 30 ribu per kilogram. Selain itu, kualitas cabai yang ada juga sedikit menurun. “Cabai mulai naik lagi, kemarin dua tujuh, kondisinya juga agak kurang bagus,” ucapnya.
Selain cabai merah, terang dia, harga cabai rawit juga naik. Meski, naiknya itu tidak setinggi cabai merah. Sehari sebelumnya, harga cabai rawit hanya Rp 7000 per kilogram. “Mulai hari ini (kemarin), harga cabai rawit menjadi Rp 8000 per kilogram,” ungkapnya.
Umi menyebut sejak hujan sering turun, kualitas cabai itu menurun. Tapi karena stok yang mulai menipis, harganya tidak terkendali hingga akhirnya naik. “Kalau pembeli tidak berpengaruh, tidak tahu besok (hari ini),” ungkapnya.
Kualitas cabai yang menurun, itu terlihat di agen cabai milik H. Mirun, 55, di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Kemarin sore (14/2), para pekerja terlihat sibuk menyotir cabai sebelum dijual ke pasaran. “Banyak sebab kualitas cabai menurun,” terang H Mirun.
Kualitas cabai menurun, terang dia, di antaranya karena hasil panen terakhir. Selain itu, saat musim penghujan seperti saat ini, tanaman cabai cukup rentan terkena gangguan penyakit cacar. “Kalau banyak hujan risiko serangan cacar,” terangnya.(radar)