Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kuota 12 Kursi, Pendaftar 26 Orang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Dari kiri, Abdissalam menemani Ochi menunggu giliran ujian di SMPN 1 Banyuunng’ kemarin. Sedangkan Widowati medampingi putranya, Azzam Pahlawan (dua dri kanan) menjalani tes prestasi bidang catur.

Siswa Kurang Mampu Sasar Sekolah Pinggiran

LICIN – Hari terakhir penerimaan peserta didik baru (PPDB) di jenjang SMP kemarin (14/6) berlangsung cukup ramai. Selain beberapa sekolah masih tetap membuka pendaftaran, ada juga beberapa sekolah yang melakukan validasi terkait siwa-siswa berprestasi dan tidak mampu. Di SMPN 1 Licin, diserbu siswa lulusan sekolah dasar dari wilayah sekitar.

Kepala SMPN 1 Licin Subiyanto mengatakan sejak hari pertama dibuka pendaftaran, ada sekitar 26 siswa yang mendaftar di sekolahnya. Padahal sekolahnya hanya menyediakan 12 kursi untuk jalur mandiri online ini.

“Alhamdulillah sudah cukup banyak yang mendaftar. Dan sudah lebih dari kuota. Sebagian besar dari pendaftar lebih didominasi siswa kurang mampu. Tapi ada juga beberapa yang dari prestasi seperti juara panahan,” terang pria kelahiran Bojonegoro itu.

Untuk siswa yang belum bisa diterima dalam seleksi awal, pria yang akrab disapa Bin itu menyarankan daftar ke jalur regular atau online. Menurutnya, banyak masyarakat di sekitar Licin yang belum terbiasa melakukan pendaftaran secara online.

“Sedikitnya pendaftar disebabkan jumlah siswa di SD yang rnemang sedikit. Selain itu kita juga harus berbagi dengan MTs,” imbuhnya. Salah satu guru dari SD Banjar, Untung menambahkan, dirinya sengaja mendaftarkan kelima siswa dan siswinya yang kebetulan juga atlet panahan untuk bersekolah di SMPN 1 Licin.

“Kebetulan di sekolah ini memfasilitasi sarana untuk berlatih panahan. Jadi kita arahkan ke sini supaya tetap terbina,” ujarnya. Sementara itu, di SMPN 1 Banyuwangi tahap PPDB yang berlangsung adalah validasi untuk para siswa yang berprestasi baik akademik maupun non-akademik.

Mereka diuji langsung oleh para guru sesuai dengan keahlian masing-masing. Sayangnya sempat ada keluhan dari wali murid karena pihak sekolah tidak menyediakan angklung yang akan digunakan sebagai media praktik bagi anaknya yang menggunakan piagam juara lomba angklung untuk mendaftar.

“Saya tahu di sini ada alatnya. Kenapa tidak mau dikeluarkan, untung ada alat dari Dinas Pariwisata yang bisa saya bawa,” ujar salah seorang wali murid, Ridha. Guru penguji kesenian SMPN 1 Banyuwangi, Moh Syaiful mememiliki beberapa alat kesenian termasuk angkung. Namun, dia beralasan jika terkadang tidak semua alat cocok dengan siswa.

“Murid saya saja yang mendaftar di SMA juga pinjam alat untuk tes PPDB di sana. Logikanya kalau pemain gitar pasti membawa dan punya gitar sendiri. Saat menggunakan gitar lain belum tentu cocok,” pungkasnya.

Sementara itu, di jenjang SMA pendaftaran untuk PPDB juga sudah ditutup sejak kemarin. Sekolah pun langsung melakukan rekapitulasi nilai untuk para siswa yang sudah mendaftarkan diri sejak hari Senin (12/6) lalu.

Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Glagah, Nuryadin mengatakan, ada 163 calon siswa yang sudah mendaftarkan diri sejak hari pertama PPDB jalur mandiri dibuka. Sekolah sendiri menyediakan 15 kursi untuk jalur prestasi; 15 kursi untuk Mitra Masyarakat: dan 9 kursi bidikmisi.

“Dominasi masih dari peserta jalur prestasi terutama non-akademik,” terangnya. Usai pendaftaran ditutup, dan validasi untuk semua peserta yang sudah mendaftar. Terutama untuk mereka yang menerima KIP atau kartu tanda kurang mampu. Setelah divalidasi nantinya hasil dari verifikasi akan dimasukkan dalam skoring siswa.

Selanjutnya siswa yang diterima nantinya akan diumumkan pada hari Sabtu (17/6) sesuai dengan jadwal PPDB yang berlaku. “Ada lagi jatah 5 kursi untuk siswa inklusif di setiap rombel. Tapi sementara belum ada yang mendaftarkan. Kalau ada kita tidak boleh menolak, harus menerima,” ujarnya.

Sementara itu, di SMAN 1 Giri jumlah pendaftar juga telah melampaui kuota yang ditetapkan sekolah. Kepala SMAN 1 Giri, Mujib mengatakan, dari 15 kuota prestasi dan 15 kuota Mitra Masyarakat, seluruhnya sudah dipenuhi oleh pendaftar.

“Jadi kita menunggu validasi saja dari dokumen yang mereka gunakan sebagi persyaratan. Sampai hari terakhir ada lebih dari 90 orang pendaftar. Yang banyak masih dari siswa prestasi non-akademik,” pungkasnya. (radar)