Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Lempar Jumrah Tuntas, Jamaah Kembali ke Maktab

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

suasana-penuh-rasa-syukur-dan-gembira-setelah-selesai-melaksanakan-prosesi-lempar-jumrah-terakhir-kemarin

MAKKAH – Prosesi lempar jumrah telah usai dilaksanakan. Saat ini seluruh jamaah mulai kembali menuju maktab di  Makkah sejak pukul 08.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 12.30 WIB Kamis kemarin (15/9). Mereka berangkat menuju Makkah diangkut bus yang disediakan pemerintah setempat.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Santoso, melaporkan lempar jumrah terakhir yang di laksanakan pada Kamis kemarin (15/9) telah selesai. Setelah prosesi ibadah inti tuntas semuanya, seluruh jamaah haji   Banyuwangi kembali ke pemondokan untuk mengemas barang masing-masing.

”Yang sudah selesai lempar jumrah  langsung menuju Makkah. Kloter 9 berangkat dulu, disusul kloter 10 dan 11,” ujar Santoso. Dia menambahkan, kegiatan selanjutnya di Makkah adalah tawaf ifadah. Tawaf ifadah adalah prosesi mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Prosesi itu  wajib dilakukan jamaah sesudah  melontar jumrah di Jamarat.

”Setelah sampai hotel kami istirahat dulu. Karena kita harus melanjutkan prosesi haji lagi, yakni tawaf ifadah,” tambahnya. Lukman Hakim, petugas haji lain, melaporkan pada prosesi lempar jumrah terakhir kemarin ada beberapa jamaah yang tertinggal dari rombongan saat pulang   ke pondokan.

Jamaah yang tertinggal adalah Handoyo Saputro dengan istrinya. Dia terpaksa harus berjalan perlahan lantaran mengalami sakit pinggang. ”Pak Handoyo dan istri jalannya pelan-pelan, tapi sudah kami dampingi untuk  kembali ke maktab,” terang kepala  KUA Sempu itu.

Sementara itu, sebagian jamaah  yang fisiknya lemah memilih beristirahat di pemondokan. Sebab, lempar jumrah bisa diwakilkan ke pada jamaah haji  lain atau kerabat. Herman Suyitno, salah satu tim  peliput haji untuk Jawa Pos Radar  Banyuwangi, menegaskan lempar  jumrah memang bisa diwakilkan.

”Ya bisa diwakilkan asalkan betul-betul tidak mampu secara fisik,”  kata Herman.  Dalam kesempatan kemarin, di  KBIH Sabilillah ada tujuh jamaah yang lempar jumrahnya harus  diwakilkan. Jamaah lain meski  bukan kerabat tetap harus mau menjadi wakil jamaah yang tidak mampu secara fisik itu.

”Kita harus tolong-menolong dan sudah pasti kita mendapatkan pahala. Yang lempar jumrahnya diwakilkan  hajinya tetap sah,” tandasnya. Herman juga mendengar pendapat salah satu jamaah perempuan  yang sudah lansia. Jamaah itu mengatakan dirinya sangat ingin mencium Hajar Aswad jika sudah kembali ke Makkah agar hajinya sah. Namun, Herman menjelaskan   pahala mencium Hajar Aswad sama dengan mencium suami   atau istri sebanyak tiga kali.

”Kalau  ada yang bilang belum mencium Hajar Aswad hajinya belum sah  itu tidak benar. Mencium pasangan kita masing-masing itu pahalanya sama seperti kita mencium Hajar Aswad,” pungkasnya. (radar)