Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Musim Hujan Suhu Udara 33° Celsius

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Meski saat ini wilayah Banyuwangi dan sekitarnya sudah memasuki musim hujan, tapi beberapa terakhir kondisi cuaca terasa panas. Suhu panas hampir setiap hari dirasakan masyarakat, baik siang maupun malam.

Hal itu disebabkan curah hujan beberapa hari terakhir memang mengalami penurunan. Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Gigik Nurbaskoro mengatakan, berkurangnya intensitas hujan memang menjadi pengaruh utama mengapa kondisi cuaca di Banyuwangi terasa sangat gerah.

Adanya pola pusaran angin diutara kharulistiwa atau tepatnya diwilayah Sumatera menyebabkan gangguan angin barat yang  berdampak berkurangnya curah hujan.  ”Saat ini angin cenderung dari timur atau dari Australia yang lebih banyak membawa suhu panas,” jelas Gigik.

Cuaca panas juga dirasakan masyarakat Banyuwangi pada malam hari. Hal itu disebabkan pada malam hari potensi hujan juga sangat minim. Namun, pertumbuhan awan pada malam hari sangat banyak. Hal itu tentu membuat kondisi udara di Banyuwangi menjadi gerah pada malam hari.

“Panas matahari yang diserap bumi siang hari tidak bisa terpantul ke atmosfer pada malam hari dan kembali lagi ke bumi karena terhalang pertumbuhan awan yang tinggi di malam hari,” jelas Gigik.  Berdasar data BMKG suhu udara di Banyuwangi saat ini mengalami peningkatan dari batas normal.

Saat ini suhu udara maksimum berada pada angka 33° Celsius. Tentu dengan suhu udara tersebut rasa gerah hampir terasa setiap hari, baik siang maupun malam. “Kondisi seperti ini terjadi sejak tiga hari lalu, dan diprediksi akan terus berlangsung sampai empat hari ke depan. Ini sifatnya sementara,” terangnya.

Meski potensi hujan di Banyuwangi saat ini masih cenderung tipis, petugas BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap pertumbuhan awan cumulonimbus (Cb) yang bisa tetjadi sewaktu-waktu. Masyarakat di wilayah perairan tetap diimbau waspada jika terjadi pertumbuhan awan Cb, karena awan tersebut memicu petir, hujan lebat, dan angin kencang sesaat.

”Tapi sejauh ini di wilayah perairan Selat Bali dan laut Selatan masih normal. Waspada saja jika ada awan Cb,”  pungkasnya. (radar)