Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pagi Ini 11.759 Siswa Jalani Unas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Ilustrasi-UNAS-Online

Polisi Jamin Bebas dari Joki dan Kebocoran

BANYUWANGI – Genderang pelaksanaan ujian nasional di sekolah setingkat SMA di Banyuwangi dimulai pagi ini ( 4/4). Meski  tak lagi berlabel sebagai penentu kelulusan, perolehan dalam ujian nasional (unas) masih menjadi tolok ukur, baik dari sekolah untuk memastikan kualitas output dari lulusan.

Pihak kepolisian dan  sekolah pun masih  berupaya untuk menekan  terjadinya kecurangan dalam unas baik
yang berbasik komputer maupun kertas.  Soal unas tetap dalam pengawasan pihak  kepolisian dan Dinas Pendidikan sejak proses  pendistribusian dari percetakan.

Sampai  kemudian naskah disimpan di Mapolres Banyuwangi dan disebarkan ke seluruh Mapolsek sebelum akhirnya didistribusikan ke masing-masing sekolah pada saat pelaksanaan unas. Kabagops Polres Banyuwangi, Kompol Sujarwo memastikan bahwa unas di Banyuwangi terbebas dari joki dan kebocoran soal. Karena pengawasan  naskah sudah dilakukan sedari awal.

Kepolisian maupun Dinas Pendidikan turut memantau seluruh berjalannya distribusi naskah. “Kita awasi terus menerus, dan tahun ini kita tidak  melihat ada kebocoran soal,” kata Sujarwo. Pengawasan unas yang dilakukan tahun ini juga mencakup mereka yang menggunakan komputer atau UNBK.

Meski tak bisa memantau langsung seperti pengawasan naskah, namun petugas yang disiagakan di setiap sekolah sudah diajari untuk melihat pola kecurangan yang kemungkinan dilakukan sekolah atau siswa. Di setiap sekolah nantinya akan ada petugas kepolisian yang  mengawasi jalannya pelaksanaan unas.

“Ini uji kejujuran, bukan hanya kami yang memantau. Beberapa universitas pun melakukan pengawasan tersendiri dengan cara mereka. Jadi mereka yang berbuat curang akan langsung di blacklist oleh universitas. Jadi mereka tetap tidak bisa melanjutkan. Selain itu dari cyber crime Polda Jatim turut memantau jalannya UNBK,” terang Sujarwo.

Ditambahkan oleh Kasi SMP dan SMA Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sutikno, untuk naskah unas memiliki kode yang berbeda  antara satu siswa dan lainnya. Tahun ini ada sekitar lima jenis  soal untuk satu ruangan. Sehingga kemungkinan siswa untuk  memiliki jawaban yang sama  dengan temannya cukup kecil.

“Apalagi yang UNBK, semuanya berbeda. Variasi soalnya lebih banyak. Mereka juga ada waktu mengerjakannya jadi kemungkinan besar tidak akan ada yang  curang,” ungkapnya. Sementara itu, kemarin (3/4) setiap sekolah tampak mematangkan persiapan mereka untuk  menjalankan ujian nasional.

Beberapa sekolah yang menyelenggarakan UNBK pun tidak ketinggalan. Mereka mulai mendatangkan generator set untuk memastikan pelaksanaan unas tidak terganggu kesediaan listrik.  Pantauan Jawa Pos Radar  Banyuwangi, banyak sekolah yang baru menyiapkan genset  di hari terakhir.

Sebagian lagi  ada yang mereparasi komputer yang tiba-tiba rusak sebelum pelaksanaan. Dan beberapa sekolah lainnya tampak tidak melakukan persiapan apapun. Di SMK Sritanjung salah satunya, sejak pagi teknisi dan proctor menjajal satu persatu komputer dan koneksi internet yang ada. mereka memastikan bahwa nanti tidak ada satu pun komputer dan server yang bermasalah.

“Sinkronisasi kita sudah selesai, ini tinggal memastikan saja kalau tidak ada komputer yang ngadat,” kata  Anam, kordinator Proktor SMK Sritanjung. (radar)