BANYUWANGI – Harapan adanya perubahan dalam manajemen Persewangi disuarakan kalangan pemain profesional. Salah satunya diungkapkan kapten Persewangi musim lalu, Nanda Pradana. Pemain satu itu memang menjadi korban atas kinerja manajemen Persewangi.
Terbukti, Nanda bersama rekan-rekannya beberapa kali telat menerima honor. Akibatnya, dia bersama rekan-rekannya enggan mengikuti serangkaian latihan. Bahkan, saat itu para pemain nyaris tidak bertanding di Stadion Diponegoro, Banyuwangi.
Nanda mengatakan, reformasi manajemen Persewangi sangat diperlukan. Sebab, selama ini perlakuan manajemen terhadap pemain sangat buruk. ‘’Sampeyan tahu sendiri bagaimana nasib kita waktu itu,” katanya mengenang musim kompetisi Divisi Utama 2014.
Oleh karena itu, sangat sulit jika manajemen yang lama itu bisa membangkitkan Persewangi. Target mencapai puncak prestasi pun hanya omong kosong. “Jadi, manajemen harus diganti,” tandas pemain asal Sempu itu.
Sebagai pemain, Nanda berharap agar ada manajemen yang baru yang bisa membangkitkan prestasi. Menurut dia, siapa pun figur itu harus memiliki kualitas yang tidak diragukan. ‘’Kami setuju kalau ada reformasi,” tandasnya.
Dia juga sudah ogah-ogahan membela Persewangi jika manajemen tidak berubah. Sebab, menurutnya, manajemen saat ini sudah tidak bisa dipercaya lagi. ‘’Teman-teman yang lain juga banyak yang mengeluh,” sebutnya. (radar)