BANYUWANGI – Kawasan Pantai Boom Banyuwangi semakin ramai saja pada malam hari. Bukan karena pantainya yang indah, tapi ada tontonan langka yang melengkapi keramaian pantai dengan view Selat Bali terebut. Pemandangan penyu yang sedang bertelur seolah menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung.
Abonali penyu bertelur hanya bisa disaksikan pada malam hari. Disebut anomali atau tidak lazim karena pada umumnya penyu bertelur pada pantai berpasir yang keadannya sunyi, tenang, tidak ada cahaya atau gelap. Namun pada musim bertelur, penyu jenis Lekang banyak menempatkan telurnya di sepanjang pantai yang cukup ramai dan bertaburan cahaya.
Sabtu malam ke marin (20/6), seekor penyu ukuran besar sedang bertelur di Pantai Boom. Yang menairk, lokasi bertelurnya penyu tersebut tepat di antara payung-payung wisata di Pantai Boom. Sekitar 50 menit proses bertelur, penyu berdiameter kurang lebih 1 meter ini menjadi tontonan gratis pengunjung.
Melihat pemandangan langka tersebut, tak sedikit warga yang mengabadikan lewat kamera ponsel. Proses penyu bertelur tersebut di pantau langsung oleh pengurus yayasan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) bersama relawan. Sambil memberikan informasi kepada pengunjung, seorang relawan langsung memindahkan telur-telur tersebut ke penangkaran semi alami yang dimiliki oleh BSTF.
Sebanyak 127 telur berhasil dipindahkan ke penangkaran yang terletak di sebelah selatan Pantai Boom. Nantinya setelah kurang lebih 46 hari, telur tersebut akan menetas. Tukik (anak penyu) selanjutnya akan dilepas liarkan ke laut oleh BSTF.
Pada waktu yang hampir bersamaan, BSTF juga menerima pemindahan telur dari nelayan Pantai Ancol sebanyak 111 butir dan nelayan Pantai Sobo sebanyak 135 butir. Salimah, 52, warga Temuguruh, Singojuruh yang turut menyaksikan anomali penyu bertelur mengaku heran. ”Saya pikir penyu itu didatangkan dari Sukamade. Ternyata Pantai Boom juga jadi tempat penyu liar bertelur,” ujar Salimah terheran-heran. (radar)
