Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Semalam Selamatkan 189 Telur Penyu

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Petugas BBKSDA Jatim bersama relawan BSTF menanm telur penyu di sarang semi alami Pantai Boom Banyuwangi.

BANYUWANGI- Musim penyu bertelur masih berlangsung di pantai timur Bumi Blambangan. Dalam waktu semalam, relawan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) dan Jawa Pos Radar Banyuwangi, bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jaitm berhasil menyelamatkan 189 butir telur penyu.

Ratusan butir telur penyu itu didapat dari dua lokasi yang berbeda lokasi pertama adalah di Pantai Boom, tepatnya sebelah timur sarang semi alami yang dikelola BSTF. “Seekor penyu lekang (penyu abu-abu) mendarat di Pantai Boom Banyuwangi sekitar pukul 00.34 tadi malam.

Setelah dipantau, telur yang diselamatkan sebanyak 62 butir,” jelas Pendiri BSTF, Wiyanto Haditanojo. Saat itu juga, para relawan langsung mengevakuasi 62 butir telur tersebut ke sarang semi alami. Dengan dipindah ke sarang yang aman, peluang telur untuk menetas lebih tinggi.

“Kalau dibiarkan di tepi pantai, ada kemungkinan sarang telur itu akan basah ketika posisi air pasang naik sedang tinggi-tinginya. Makanya harus kita pindah sarangkan,” jelas Ardi Artendi, salah satu petugas BBKSDA Jatim.

Tidak ketinggalan, para relawan juga mengukur induk penyu tersebut. Penyu itu diketahui berukuran panjang 69 centimeter (cm) dan lebar 69 cm. Sementara itu, sekitar tiga jam kemudian, relawan mendapat kabar penyu mendarat dan bertelur di pantai Keramat, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi.

Jenis penyu yang mendarat kali ini juga sama yakni penyu abu-abu. Kali ini, penyu tersebut diketahui bertelur sebanyak 127 butir. “Telurnya langsung dipindahsarangkan ke sarang semi alami BSTF di Pantai Boom malam itu juga,” jelas Wiyanto.

Sementara itu, beberapa jam sebelumnya, relawan BSTF bersama Jawa Pos Radar Banyuwangi menggelar sosialisasi penyelamatan penyu di Pantai Cacalan, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.

Tim BSTF dan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyampaikan pentingnya penyelamatan penyu kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cacalan. Selain merupakan satwa langka dan dilindungi, penyu juga menjaga keseimbangan rantai makanan di laut.

“Hampir seluruh pantai di Banyuwangi sepanjang 175 Km lebih itu berpotensi menjadi tempat pendaratan penyu,” jelas Gerda Sukarno Prayudha, Manager Event JP-RaBa. Menurut Gerda, perubahan bentuk pantai di beberapa lokasi di Banyuwangi, dikhawatirkan bisa mempengaruhi perilaku induk penyu yang akan mendarat untuk bertelur.

Karena itu, BSTF bersama JP-RaBa dan BBKSDA Jatim gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat pesisir.  Kali ini, BSTF mengajak puluhan anggota Pokdarwis Cacalan dan masyarakat nelayan sekitar untuk mengikuti sosialisasi penyelamatan penyu.

Mereka mendapatkan penjelasan seputar jenis-jenis penyu, perilaku, jenis predator, serta dampak perbuatan manusia. Dengan penjelasan tersebut, Pokdarwis Catalan menyatakan optimistis dan mendukung kegiatan BSTF dan JP-Raba bersama BBKSDA Jatim.

Darmawan, salah satu pengurus Pokdarwis Cacalan menuturkan, dirinya bersama anggota siap mengamankan sepanjang pantai Cacalan. Mereka siap melestarikan penyu di kawasan tersebut.

“Memperindah Pantai Cacalan guna meningkatkan kunjungan wisata merupakan tujuan Pokdarwis. Namun melestarikan penyu juga penting,” ujar Darmawan. Ke depan, kata Darmawan, Pokdarwis akan memberikan wawasan kepada pengunjung Pantai Cacalan agar tidak mengganggu apabila ada penyu yang mendarat untuk bertelur di kawasan tersebut.

Apabila ditemukan telur penyu, Pokdarwis dan nelayan setempat akan langsung melapor kepada BSTF atau JP-RaBa, atau BBKSDA. (radar)