

GENTENG – Aparat kepolisian mulai memperketat penjagaan terhadap kedua tersangka perampokan, Abdul Aziz, 41, dan Misnatun, 41, yang beraksi di rumah Slamet Rohani, 47, warga Dusun/Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, pada Rabu dini hari (13/9).
Ruang isolasi RSUD Genteng yang dibuat tempat untuk merawat kedua kawanan perampok itu, selalu tertutup rapat dengan penjagaan anggota polisi. Pintu penghubung, baik yang ada di dalam ruangan atau pintu luar dikunci.
Di luar ruangan, petugas kepolisian berpakaian preman berjaga dan menyampaikan jika kedua perampok itu tidak bisa ditemui sembarang orang. “Perintah pimpinan tidak boleh dijenguk, Mas,” cetus salah satu anggota polisi kepada Jawa Pos Radar Genteng, kemarin (17/9).
Sejumlah warga yang ada dalam satu ruangan dengan kawanan perampok itu, kini mengaku tidak takut. Alasannya, mereka mengetahui kondisi kedua tersangka cukup lemah dan tidak mungkin melakukan tindakan membahayakan.
“Pelaku kan lumpuh, ada polisi juga,” terang Sutilah, 40, warga Desa/ Kecamatan Songgon yang berada di rumah sakit sejak kawanan perampok itu dibawa ke RSUD Genteng. Sayangnya, Jawa Pos Radar Genteng kesulitan untuk meminta keterangan mengenai perkembangan kesehatan kedua tersangka itu.