Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sajikan Jazz Warna-Warni dan Ceria

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Panggung-terbuka-di-Jiwa-Jawa-Resort-Ijen,-Desa-Tamansari,-Kecamatan-Licin,-ini-bakal-menjadi-saksi-perhelatan-Ijen-Summer-Jazz-2016

Ijen Summer Jazz Digeber Malam Nanti

BANYUWANGI – Perhelatan Ijen Summer Jazz bakal menggebrak Banyuwangi sore ini (30/7). Sejumlah musisi jazz tingkat “dewa”, seperti  Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF) dan Nita Aartsen feat Ernesto Castillo  bakal perform di atas panggung terbuka  Jiwa Jawa Resort Ijen, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, tersebut.

Bukan itu saja, nama-nama beken di belantika musik jazz  internasional, di antaranya Pablo Calzado (Kuba) dan Jean Sebastian (Prancis) juga akan tampil  pada even yang merupakan rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 tersebut.

Sebagai  tuan rumah, aroma Banyuwangi dipastikan bakal mewarnai perhelatan musik tersebut lewat kolaborasi Nita Aartsen dan  sinden senior Bumi Blambangan, Supinah. Hal itu terungkap dalam konferensi pers Ijen Summer Jazz  season 1 di Pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin (29/7).

“Kami tidak main-main. Yang datang adalah “dewa-dewa” musik jazz. Kami ingin menyajikan yang terbaik,” ujar owner penyelenggara  Banyuwangi Ijen  Summer Jazz sekaligus owner Java Banana Ijen, Sigit Purnomo.  Sementara itu, pada kesempatan  tersebut Syaharani mengatakan, sesuai tema “Summer Jazz” di rinya  akan menyajikan pertunjukan jazz  yang warna-warni dan ceria.

“Acara mulainya sore hari, kita ingin memaksimalkan suasana summer, udara yang hangat, cuaca cerah dan peman dangan bagus dengan musik yang kita bawakan untuk membuat suasana ceria,” kata musisi Jazz asli Kota Batu, Malang tersebut.

Dikatakan, Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF) akan bermain selama satu jam di panggung terbuka di amphitheatre Jiwa Jawa Ijen, Licin. Selama itu akan ada 8-9 lagu yang dibawakan terdiri atas lagu-lagu dari album ESQI:EF  yang telah dirilis sebelumnya.

“Kita bakal mainin musik yang berwarna warni mulai Swing, Latin, Blues, pokoknya yang cocok sama suasana summer,” kata dia.  Pada kesempatan kali ini Syaharani  memboyong empat personel  ESQI:EF, di antaranya Achmad “Didit” Fareed Saad  dan mantan gitaris Krakatau, Donny Suhendra.

Selain ESQI:EF, Banyuwangi Ijen Summer Jazz juga menghadirkan Nita Aartsen yang akan memberi kejutan dengan tampil bersama sinden senior Banyuwangi Supinah. Kolaborasi unik jazz dan etnik tersebut digadang-gadang akan menghasilkan suguhan musik jazz yang istimewa.

“Kita lihat saja besok pertunjukannya di panggung. Jangan sampai ketinggalan,” ujar perempuan yang malang  melintang di dunia jazz selama  25 tahun itu. Pada penampilannya tersebut,  Nita membawa band dengan format terbarunya hasil kolaborasinya dengan talenta-talenta  internasional, yaitu Ernesto Enriquez Castillo (Kuba) pada gitar, Pablo Calzado (Kuba) pada  drum, Patrick Lauwerends (Belanda)  pada bass dan multi-in strumentalist Jean Sebastien Simonoviez (Prancis).

Selain performa super spesial  dari artis-artis jazz berkelas tersebut, Ijen Summer Jazz kali  ini bakal terasa lebih spesial. Tata panggung didesain sedemikian rupa, sehingga “hubungan” antara performer dan penonton menjadi  lebih “intim”.

“Penonton dan musisi berada pada yang jarak yang sangat dekat, mereka bisa berinteraksi dan membangun kedekatan yang tidak bisa  dirasakan pada pertunjukan jazz lain,” aku Sigit.  Sekadar diketahui, tahun ini Ijen Summer Jazz bakal dihelat selama tiga kali.

Selain hari ini, pertunjukan jazz berkelas juga  bakal diselenggarakan pada 10  September dan 22 Oktober mendatang. “Kenapa kita gelar  sebanyak tiga kali? Agar yang  tidak sempat menonton Ijen Jazz Sumer besok (hari ini) bisa  menonton pada perhelatan kedua  dan atau ketiga,” papar Sigit.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas, mengatakan sejak beberapa tahun terakhir Banyuwangi konsisten menggelar perhelatan musik jazz. Selain  sebagai media promosi kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini, musik jazz tersebut diharapkan mampu menjadi jembatan penghubung antara local wisdom dengan modernitas.

“Musik Jazz bukan semata-mata promosi wisata untuk mendatangkan banyak orang, tapi Jazz bisa  menciptakan image dan daya  tarik yang baik untuk Banyuwangi, ” pungkasnya. (radar)