Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Semakin Memukau, Kian Membanggakan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Suasana konser kelompok musisi anak Lalare Orchestra di Gesibu Blambangan Banyuwangi tadi malam.

KONSER Lalare Orchestra di Gedung Seni dan Budaya (Gesibu) Blambangan tadi malam (22/7) bukan hanya memukau. Bukan pula sekadar membanggakan. Penampilan (anak-anak. Red) tersebut membangkitkan keyakinan bahwa musik tradisional Banyuwangi akan lestari.

Melalui pertunjukan bertajuk “Nandhur Genhing” 120 personel lalare menyuguhkan 14 komposisi berkelas. Beragam alat musik tradisional, seperti patrol, angklung, saron, kendang, seruling, hingga terbang alias rebana, dan lain-lain diorkestrasi dalam perpaduan yang cantik hingga terdengar begitu enak di telinga.

Sebenarnya bukan kali ini saja lalare Orchestra menggebrak Bumi Blambangan. Konser serupa juga telah digelar berturut-turut pada 2015 dan 2016. Selain itu, Lalare Orchestra juga pernah tampil secara live di salah satu stasiun televisi nasional, tepatnya dalam rangkaian konser musik dangdut yang dihelat di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, beberapa waktu lalu.

Bedanya, dibandingkan penampilan-penampilan sebelumnya, konser Lalare Orchestra tadi malam terasa lebih berwarna dan lebih memukau. Selain membawakan lagu tradisional Banyuwangi, para personel yang merupakan siswa SD dan SMP asal seantero Bumi Blambangan itu juga mempersembahkan lagu tradisional Nusantara lagu religi, serta lagu bernuansa perjuangan.

Komposisi musik tadi malam semakin wow berkat iringan teatrikal yang juga dibawakan personel lare-lare Banyuwangi. “Konser Lalare Orchestra ini meniadi suguhan yang berbeda dan lebih istimewa dari sebelumnya. Komposisi musik yang diiringi teater, sinden dan pemain biola serta penunjukan angklung akan menjadi magnet tersendiri,” puji Pelaksana Tugas (P|t) Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda.

Sekadar mengingatkan, Lalare Orchestra juga telah mampu mengharumkan nama Banyuwangi di kancah dunia. Pada tahun 2016 lalu, kelompok musik yang satu ini sukses merengkuh penghargaan dunia dari Pasific Asia Travel Association (PATA) kategori heritage and culture.

Apresiasi terhadap Lalare Orchestra tidak hanya diberikan oleh masyarakat umum. Apresiasi juga diberikan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas. Setidaknya itu terbukti dari statemen Bupati Anas di beberapa kesempatan, terutama saat menerima kehadiran sejumlah pejabat daerah atau pejabat pusat yang tengah berkuniung di Banyuwangi.

Bupati Anas dengan bangga memamerkan kiprah dan prestasi yang telah diraih Lalare Orchestra. Termasuk kepada rombongan Komisi X DPR RI yang tengah melakukan kunjungan kerja spesifik bidang pariwisata di Banyuwangi kemarin.

Bukan hanya pemaparan, Anas juga mengundang tamu yang hadir di Banyuwangi itu untuk ikut menyaksikan penampilan Lalare Orchestra. “Personel Lalare Orchestra adalah anak-anak Banyuwangi usia SD dan SMP. Meski masih belia, mereka sudah berhasil memperoleh penghargaan dunia dari PATA. Maka, kami mengundang bapak dan ibu untuk ikut menyaksikan konser Lalare Orchestra yang digelar pada Sabtu malam (tadi malam),” kata Anas.

Konser Lalare Orchestra tadi malam merupakan salah satu rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2017. Menurut Anas, B-Fest merupakan ajang yang berbasis pada rakyat. “Contohnya konser Lalare Orchestra. Anak- anak kami beri ruang dan apresiasi untuk tampil berkesenian. Kesenian juga merupakan salah satu wujud pendidikan karakter,” kata Anas.

Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Samsudin Adlawi, menambahkan Lalare Orchestra merupakan salah satu jawaban untuk regenerasi pelaku seni musik tradisional di Banyuwangi.

“Minat anak-anak memainkan musik tradisional semakin tinggi. Selain itu, anak- anak kini semakin percaya diri (PD) bahwa musik tradisional bisa bersaing dengan musik modern,” pungkasnya. (radar)