Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Sudah Siuman, Kondisi Pasutri masih Kritis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Suami yang Tusuk Istri lalu Coba Bunuh Diri

MUNCAR-Pasangan suami istri (pasutri) yang menjadi pelaku dan korban penusukan, Tommy Legon, 31, dan Siti Nur Janah, 27, kemarin (21/3) kondisinya masih kritis. Warga Dusun Kabat Mantren, RT 3, RW 2, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Genteng.

Selama menjalani perawatan di  ruang ICU, Tommy Legon yang  di duga telah menusuk istrinya,  Siti Nur Janah dengan pisau dapur gara-gara jengkel tidak mau diajak  pindah ke Samarinda, Kalimantan  Timur, itu berada dalam satu ruangan. ”Tapi kondisinya mulai  membaik,” cetus Kepala Ruang  ICU RSUD Genteng, Samsul Hadi.

Menurut Samsul, Tommy Legon dan istrinya, Siti Nur Janah sudah sadar tapi kondisinya masih sangat lemah karena banyak mengeluarkan darah. “Kemarin (Senin) pingsan karena banyak darah yang keluar, sekarang keduanya sudah sadar, kondisinya juga mulai membaik,”  katanya saat menemui Kapolsek   Muncar, Kompol Agus D Jatmiko dan Camat Muncar, Lukman Hakim.

Selama pasutri itu menjalani perawatan di rumah sakit, dua kakak Siti Nur Janah, yakni Aditri Suyitno,  57, dan Rendi, 30, tampak berjaga  di ruang ICU. Keduanya mengaku terkejut saat mendengar berita berdarah di  rumah adiknya itu.   Menurut Suyitno, Siti itu baru tiga tahun menikah dengan Tommy.

Pernikahan itu dilakukan di rumah  keluarga Tommy yang berada di  Jalan Jember Baru, Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Palaran, Kota  Samarinda, Kalimantan Timur. “Waktu menikah dulu, tidak ada dari keluarganya (dari Muncar) yang ke sana. Jadi menikah hanya memberi kabar, dia itu punya anak yang masih berumur dua tahun,” ungkapnya.

Selama menikah itu, Suyitno dan keluarganya mengaku belum tahu wajah Tommy. Setelah dua tahun menjalani pernikahan, adiknya  pulang ke Muncar dengan alasan telah dicerai oleh Tommy. “Adik saya (Siti) di rumah sudah setahun  ini, saat pulang hanya dengan anaknya.

Sekitar lima hari lalu, Tommy datang dari Kalimantan dan menusuk itu. Saya belum pernah ketemu dengan Tommy, pertama tahu ya di rumah sakit ini,” bebernya. Kedatangan Tommy ke rumah Siti, diduga kuat untuk mengajak korban kembali ke Kalimantan.  Tapi, ajakan itu ditolak oleh istrinya   itu.

“Dugaan sementara kejadian ini karena korban tidak mau diajak  ke Kalimantan,” kata Kapolsek  Muncar, Kompol Agus D Jatmiko. Menurut kapolsek, dari keterangan keluarga korban Tommy baru kali  ini datang ke Muncar. Keluarga besar  korban, juga banyak yang belum tahu.

Tapi naas, tepat di hari kelima  kedatangannya, peristiwa berdarah  terjadi. Tommy nekat menusuk korban dengan pisau dapur dan mengenai  perutnya. “Ini masuk penganiayaan  berat,” terangnya seraya menyebut kalau pelaku dan korban masih belum  bisa dimintai keterangan.

Dari keterangan petugas kesehatan yang menangani pasutri itu, jelas dia, luka di tubuh korban itu bukan hanya di bagian perut, tapi juga ada di perut sebelah kanan dan kiri,  lengan serta paha. “Kalau luka  Tommy hanya di perut,” ungkapnya.

Camat Muncar, Lukman Hakim,  mengungkapkan Siti itu tergolong warga miskin. Sehingga, penanganan medis untuk sementara ini akan  dibantu. “Korban itu termasuk  keluarga miskin, nanti akan dibantu melalui surat keterangan miskin, kartu sehat atau sejenisnya,” katanya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, warga yang tinggal di Dusun Kabat Mantren, RT 3,  RW 2, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, sempat dibuat geger,  Senin (20/3). Mereka menemukan  pasangan suami istri (pasutri)  Tommy Legon, 31, dan Siti Nur  Janah, 27, terkapar di rumahnya  dengan tubuh bersimbah darah.

Dugaan sementara, Siti Nur Janah  yang terluka cukup parah di bagian perut itu karena ditusuk dengan  pisau dapur oleh suaminya, Tommy Legon. Selanjutnya, pelaku itu menusukkan pisau pada perutnya.  Saat ditemukan warga, pisau masih   menancap di perut pelaku.

Untungnya para tetangga bisa cepat datang. Pasutri yang sudah  lemas itu, oleh warga langsung   ditolong dengan dilarikan ke RS MMC Muncar. Tapi karena kondisinya cukup parah dan kritis, keduanya  langsung dirujuk ke RSUD Genteng.  “Keduanya dibawa ke RSUD Genteng,” cetus Kapolsek Muncar, Kompol Agus Dwi Jatmiko melalui Kanitreskrim, Iptu Eko Darmawan.

Belum diketahui pasti penyebab  penusukan yang dilakukan oleh  suami pada istrinya, dan berlanjut upaya bunuh diri itu. Hanya saja,  dugaan kuat masalah keluarga. “Ini  masalah keluarga,” cetus Kanitreskrim, Eko Darmawan. (radar)