Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tampil Cantik dengan Balutan Busana Plastik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Peserta-beraksi-mengenakan-busana-yang-terbuat-dari-plastik-bekas-berwarna-warni-di-amphitheatre-Pantai-Boom-sore-kemarin

BANYUWANGI – Penampilan peserta TK, SD, dan SMP dalam lomba peragaan busana dari daur ulang sampah pada  event tahunan Green and Recycle Fashion Week yang di gelar di amphitheatre Pantai Boom kemarin (20/3)  sangat menggemaskan.

Mereka tampak cantik mengenakan busana berwarnawarni yang terbuat dari plastik bekas.  Meski masih sangat belia, ratusan peserta kategori anak-anak tersebut berusaha tampil percaya diri dalam memeragakan busana di atas catwalk.

Namun ada juga yang masih tampak bingung berada di depan umum sehingga  terpaksa harus didampingi oleh pendamping selama beraksi. Bagaimanapun penampilan mereka berhasil memukau pengunjung Pantai Boom. Peserta kategori dewasa tampil malam hari.

Mereka begitu lincah ber lenggak-lenggok di atas catwalk sembari mengenakan  pakaian berbahan plastik. hingga berita ini ditulis pukul 20.00, lomba masih berlangsung. Selesainya lomba langsung diumumkan para pemenangnya. Pemenang berhak mendapatkan penghargaan dari panitia.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, gaun yang dikenakan oleh para peserta didominasi oleh sampah plastik seperti tas kresek, bungkus minuman kopi, sabun cuci, mi instan, bungkus cokelat serta ada juga yang memanfaatkan tutup botol air minum plastik.

Tidak hanya menampilkan parade busana daur ulang, Banyuwangi Green and Recycle Fashion Week menjadi etalase  pernak-pernik dekorasi dari sampah plastik. Mulai dari pintu masuk, hiasan, panggung, hingga  tempat duduk dan meja undangan dibuat dari bahan bekas.

Dekorasi dari barang-barang  bekas menjadi pemandangan yang unik. Tema recycle plastik  langsung terasa begitu sampai  pintu masuk. Pengunjung disambut tirai cantik berbahan botol bekas dari plastik. Tidak ketinggalan,  ornamen panggung seperti  tanaman kaktus dari botol plastik berwarna hijau.

Panitia juga menempatkan dua sepeda dengan  hiasan bunga yang juga  terbuat dari plastik bekas  Panitia juga menyulap tenda penonton dengan aneka furniture dari bahan bekas. Mulai dari kursi  yang terbuat dari tong bekas dan kayu kapal yang sudah tidak terpakai serta meja tamu yang terbuat dari ban bekas.

Selain itu juga ada tempat sampah unik yang terbuat dari karung dan plastik. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas  mengatakan, acara ini digelar  da lam rangka mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan  sampah. Terutama sampah plastik yang paling sulit terurai di alam.

“Lewat even ini ada pembelajaran. Selain kita harus berusaha mengurangi sampah anorganik. Kita pun harus cerdas mengelola sampah. Dengan memanfaatkan bahan  daur ulang dari plastik, kegiatan ini pun bisa mengurangi volume  sampah. Bahkan bisa memiliki  nilai lebih karena unik,” kata Anas.

Kepala DKP, Arief Setiawan  Banyuwangi Green and Recycle  Fashion Week mengatakan, peragaan busana berbahan daur ulang ini merupakan upaya pemerintah kabupaten untuk menggaungkan  masyarakat mengenai pentingnya mengurangi, mengolah dan mendaur ulang sampah.

Acara ini menjadi even pembuka Banyuwangi Festival 2016. Ini adalah kedua kalinya even fashion bertemakan bahan daur ulang digelar. Tahun lalu, tema yang diangkat adalah recycle kertas. Sekitar 300 peserta mulai tingkat TK hingga SMA dan umum  berpartisipasi dalam even ini  dengan memeragakan busana yang terbuat dari bahan plastik dengan porsi 70 persen dan sisanya  merupakan bahan pendukung.

Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen mengajak masyarakat untuk bijak terkait  masalah sampah. Untuk mengedukasi  warga tentang pengurangan  sampah, Dinas Kebersihan  dan Pertamanan (DKP) pada tahun ini menganggarkan pembelian  20 tungku salikun. Incine  rator atau alat pemusnah  sampah sederhana ini akan di drop di sejumlah desa sebagai contoh bagi masyarakat lain. (radar)

Kata kunci yang digunakan :