BANYUWANGI – Penyelenggaraan even Tour de Ijen tahun ini digagas lebih berbeda dari tahun sebelumnya. Dengan keikutsertaan pembalap dari 29 negara menjadi momentum bagi Banyuwangi untuk bisa menunjukkan keindahan wilayah sekaligus meningkatakan excelent level penyelenggaraan tur sepeda balap berlevel lnternasional tersebut.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Wawan Yadmadi mengatakan tagline “533 victory” menunjukan bagaimana visi dari Tour de Ijen kali ini akan lebih luas melihat semua wilayah yang ada di Banyuwangi. Karena itu, ada banyak perubahan di lokasi yang akan digunakan untuk pembalap.
Selain menunjukan lokasi yang berbeda, nantinya di lokasi itu akan disajikan ciri khas kebudayaan lokal. Di start etape 1, yaitu Pasar Bajulmati misalnya, di sana para pembalap akan melihat dari dekat bagaimana pasar lokal di Banyuwangi digelar. Kemudian di etape 2, pembalap akan mulai start dari Dusun Kakao, Glenmore.
Sebelum menempuh rute sejauh 189 kilometer hingga finis, pembalap akan disuguhi cokelat dan budaya pengolahan cokelat. Di etape 3, start dimulai dari Tempat Pelelangan Ikan (TPl) di Muncar dan berakhir di Paltuding. Etape 3 ini penuh siksaan karena para pembalap melintasi “jalur neraka” Erek-erek.
Terakhir di etape 4, pembalap dari berbagai negara ini akan memulai start dari Ponpes Darussalam Blokagung. Mereka akan melihat tradisi pesantren sebelum memulai balapan. “Kita ingin perkenalkan kebudayaan kita yang berbeda. Apalagi even ini selain sport juga membidik tourism. Nanti, di finis kita juga akan menyajikan budaya lokal seperti gandrung. Yang start di ponpes juga nanti kita kemas dengan nuansa religi jadi setiap penonton menggunakan sarung,”‘ jelas mantan Camat Kalipuro itu.
Untuk mempersiapkan event berkelas Internasional Itu, kemarin (1519) semua stake holder terus melakukan persiapan di semua rute. “Setiap kecamatan yang dilewati menyatakan kesiapannya. Mereka juga akan menyediakan hiburan berupa kesenian lokal. Jadi konsep see ini akan membuat Tour de Ijen kali ini lebih mengexplore Banyuwangi,” tandas Wawan. (radar)
