BANYUWANGI- Satu per satu rangkaian ujian nasional (Unas) di Banyuwangi mulai berakhir. Kemarin (7/4) ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di tingkat SMK yang selesai. Secara keseluruhan, UNBK berjalan lancar meskipun sempat muncul beberapa kendala teknis, tapi semua dapat diatasi para proctor dengan cepat.
Di hari terakhir kemarin, para siswa SMK mengerjakan soal teori kejuruan. Dalam satu sekolah, siswa mengerjakan jenis soal yang berbeda, tergantung jurusan yang mereka ambil di sekolah. Kepala SMKN 1 Glagah, Bekti Afianto, mengatakan seluruh SMK yang menjalankan UNBK di rayon yang sama tidak mengalami kendala.
Sebelumnya dikhawatirkan akan terjadi kekacauan soal karena begitu banyaknya model soal dalam teori kejuruan. Ternyata hal tersebut tidak terjadi. Hanya saja sempat terjadi kesalahan teknis pada soal siswa, karena tiba-tiba waktu yang dimiliki siswa jauh lebih sedikit waktu teman-temannya. Sehingga, siswa yang mengikuti ujian di sesi kedua harus melanjutkan ujian di sesi ketiga agar dapat menuntaskan pekerjaannya.
“Secara keseluruhan aman. Hal-hal yang sempat kita takutkan ternyata tidak terjadi. Yang kita jadikan patokan ini server, jadi khusus kita sediakan genset untuk server. Jadi, begitu listrik mati, semua tetap menyala,” kata Bekti.
Suasana lega di hari terakhir pelaksanaan UNBK juga tampak di SMKN 1 Banyuwangi. Para siswi tampak ber-selfie ria usai ujian teori kejuruan pada sesi sekitar pukul 15.30. Melanoke Pramanik, proctor SMKN 1 Banyuwangi, mengatakan pada hari terakhir ditemukan beberapa kendala teknis. Namun, semua bisa teratasi dengan cepat.
Rata-rata kendala tersebut, menurut koordinator proctor, terjadi dari pusat. Seperti adanya soal yang sama dalam satu mapel. Kemudian, pernah ada soal yang kosong. “Semua dari pusat, saya rasa manusiawi. Seperti di ujian nasional paper base test juga terkadang ada soal yang kosong atau dobel,” ujar Manik.
Akan tetapi, secara keseluruhan UNBK baik di sekolahnya maupun di SMK lain yang masih satu rayon berjalan dengan lancar. Sebab, dengan mudah proctor bisa berkoordinasi dengan pusat ketika ada masalah. “Kita sediakan alat-alat yang kualitasnya bagus, jadi meminimalkan kesalahan dari kita. Tetapi, sampai hari terakhir tidak ada apa-apa, hanya masalah dari pusat tadi saja,” terangnya.
Wahyudin, wakasek kurikulum SMKN 1 Banyuwangi, menambahkan, seluruh siswa dari awal hari terakhir tidak ada satu pun yang absen. Dengan begitu, UNBK di tempatnya dapat dinyatakan tuntas, karena tidak perlu mempersiapkan ujian susulan.
“Semua sudah kita siapkan dari masa tryout dan uji coba, termasuk kondisi fisik siswa yang harus ujian siang hari,” jelasnya. Sementara itu, meski UNBK di tingkat SMK sudah usai, masih ada sekolah yang menyelesaikan kloter terakhir UNBK, yaitu SMAN 1 Giri.
Satu-satunya SMA yang menyelenggarakan UNBK itu masih harus menyelenggarakan ujian hingga Selasa (12/4) depan. “Kita masih ujian sampai Selasa, tapi siswa punya waktu istirahat pada Jumat sampai Minggu,” kata Mujib, kepala SMAN 1 Giri. (radar)