BANYUWANGI – Rencana moratorium ujian nasional (unas) yang digagas Kementerian Pendidikan tahun depan membuat daerah harus mempersiapkan ujian sekolah dengan standar nasional. Hal ini sudah dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan Banyuwangi mulai tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menanti prinsip moratorium dari kementerian pendidikan. Seandainya moratorium itu tetap dijalankan, pihaknya memastikan daerah akan tetap siap.
Saat ini, lanjut Sulih, sekolah telah mempersiapkan ujian sekolah dengan standar mirip ujian nasional. Salah satunya dengan mempersiapkan materi sesuai dengan standar nasional. “Pada intinya unas membuat standar nilai antara sekolah yang ada di Pesanggaran dan yang ada di kota Surabaya. Kita sudah melakukan pelatihan bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi. Sehingga kita bisa meyakini jika kualitasnya sama,” jelas Sulih.
Keberadaan unas dalam tiga tahun terakhir yang tidak lagi menjadi penentu kelulusan menjadikan unas tidak lagi ditakuti siswa. Hal itu juga membuat nilai-ilai unas dapat lebih sesuai dengan kemampuan siswa. Karena siswa tak lagi melakukan cara-cara yang tidak sportif untuk memperoleh nilai unas yang baik.
“Ketika standar kompetensi sekolah sudah sama, nilai siswa pun tidak akan jauh kualitasnya. Indi nanti sekolah bisa mengadakan ujian mandiri dengan standar yang sama jika unas tidak jadi digelar,” kata Sulih. Dia menambahkan, di luat negeri pun praktik pendidikan seperti ujian nasional sudah tidak ada.
Karena itu ada atau tanpa unas, kualitas siswa tidak perlu lagi diragukan. Apalagi setelah program- program pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah dijalankan untuk menyamakan mutu pendidik. (radar)
