Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gas Belerang Meningkat, Pengunjung Kawah Gunung Ijen Tetap Ramai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pengunjung-Kawah-Ijen-menaiki-dan-menuruni-dinding-kawah

LICIN – Peningkatan gas belerang atau gas H2S di dasar kawah Gunung Ijen ternyata tidak menyurutkan niat pengunjung untuk datang ke Kawasan Wisata Ijen (KWA), Desa Tamansari, Licin. Setiap harinya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mencatat  wisatawan mancanegara yang datang ke Ijen  masih cukup banyak, mencapai 30 orang per hari.

Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Yanuarta Bramuda mengatakan, tidak ada pengaruh sama sekali terhadap meningkatnya aktivitas gas belerang di Gunung Ijen saat ini terhadap  kunjungan wisatawan. Bisa dibilang kunjungan  wisatawan menuju Gunung Ijen saat ini masih tergolong ramai.

“Pada hari Sabtu-Minggu saja,  wisatawan lokal yang datang jumlahnya mencapai 500 orang yang datang,’’ ungkap pejabat yang akrab disapa Bram itu. Bagaimana dengan jumlah wisatawan mancanegara (wisman)? Bram menyebut, per hari jumlah wisman sekitar 30 orang.  Mereka datang dari Prancis dan Australia.

”Memang ada peningkatan gas belerang di Ijen. Tapi itu tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan,” kata Bram. Meski tidak ada penurunan jumlah pengunjung di KWA Ijen, dengan kondisi cuaca dan adanya peningkatan gas belerang yang  ada di dasar kawah, pihaknya  tetap mengimbau kepada wisatawan untuk berhati-hati.

Selain karena hujan yang bisa membuat medan pendakian menjadi licin, peningkatan gas belerang yang ada di kawah juga dirasa membahayakan bagi para pendaki. ”Pendakian tidak ditutup, tetap berhati-hati saja dan taati perintah dari PPGA Ijen untuk  tidak mendekat ke kawah dengan  radius 1 Km,” pesannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, curah hujan yang cukup tinggi di  wilayah Banyuwangi juga terpantau terjadi di Kawasan Wisata Alam (KWA) Ijen. Hampir setiap hari  dilaporkan hujan lebat terjadi di  KWA Ijen baik siang maupun  malam.

Dengan curah hujan yang cukup tinggi di sana membuat  gas H2S atau gas bele rang yang  ada di dasar kawah gunung Ijen mengalami pening katan. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Bambang Hery Purwanto mengatakan, dari pantauan pihaknya secara visual gas H2S yang ada di dasar kawah gunung Ijen memang terpantau  mengalami peningkatan.

Untuk itu pihaknya mengimbau kepada seluruh pendaki untuk berhatihati  saat mendekati kawasan  kawah gunung. ”Kami imbau  untuk tidak mendekat ke dasar  kawah dengan radius 1 km. Pantauan secara visual memang ada peningkatan gas, tapi tidak  terlalu significant,” kata Hery  panggilan akrabnya.

Pihak Balai Besar Konservasi sumber Daya Alam (BBKSDA)  Jatim juga mengimbau kepada  pendaki untuk tetap berhati-hati. Hujan lebat yang sering mengguyur KWA Ijen juga dirasa bisa  membahayakan para pendaki  itu sendiri.

Selain gas belerang yang mengalami peningkatan, dengan curah hujan yang tinggi tentu membuat jalur pendakian  menjadi sangat licin. ”Jalur  pendakian tetap kita buka mulai  pukul 24.00 sampai pukul 12.00. Intinya pengunjung harus hati-hati  kalau musim hujan berlangsung. Taati imbauan dari  pihak PPGA,” tegas Kepala Konservasi BBKSDA Wilayah V  Jatim, Sumpena. (radar)