Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pengunjung Gunung Ijen Diminta Hati-hati

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pengunjung-gunung-ijen-diminta-hati-hati

Curah Hujan Tinggi, Trek Pendakian Licin

BANYUWANGI – Wilayah Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen  akhir-akhir ini diliputi oleh curah hujan yang cukup tinggi. Pihak  Badan Penanggulangan Bencana  Daerah (BPBD) Banyuwangi  mengimbau kepada pengunjung
untuk tetap ekstra hati-hati.

Intensitas hujan yang sering terjadi membuat jalur pendakian menjadi licin dan tentunya sangat berbahaya bagi pendaki jika hujan tiba. Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Kusiyadi melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik,  Eka Muharam Suryadi mengatakan, tidak hanya jalur pendakian yang licin saja yang perlu diwaspadai oleh pengunjung.

Jalur  kendaraan pengunjung dari pertigaan Jambu hingga Pos Paltuding juga diwaspadai oleh pengunjung  saat musim penghujan seperti  ini. ”Jalur menuju Paltuding rawan longsor kalau hujan begini, utamanya di erek-erek. Pengunjung  harus hati-hati,” kata Eka.

Selain kewaspadaan akan cuaca yang tidak mendukung untuk dilakukan pendakian, kesiapsiagaan juga perlu ditingkatkan oleh pengunjung saat menuju TWA Gunug Ijen. Para pendaki yang tetap saja ingin melihat pemandangan Kawah Ijen di atas gunung, diminta  untuk menyiapkan alat pelindung  hujan seperti payung atau jas hujan agar suhu yang dingin  bisa sedikit lebih terhalang.

Karena di curah hujan yang cukup tinggi di wilayah TWA Gunung Ijen, Eka juga mengimbau kepada pengunjung untuk mengurangi kegiatan pendakian saat malam hari. Pendakian bisa dilakukan saat siang hari saja. Karena  dari faktor keselamatan saat musim hujan seperti ini, melakukan pendakian saat siang hari dirasa  lebih aman.

”Sekarang kalau musim hujan, fenomena blue fire juga tidak terlalu kelihatan. Jadi  lebih baik mendaki siang hari  saja,” kata Eka. Sementara itu, meski curah hujan masih cukup tinggi, tidak ada pengaruh terhadap dibuka atau  ditutupnya jalur pendakian. Hanya saja, pendakian tetap dilarang bagi pengunjung yang memiliki  riwayat penyakit jantung, asma dan  darah tinggi.

”Jangan dipaksakan kalau punya riwayat penyakit, itu sangat berisiko bagi keselamatan jiwa,” pungkasnya. (radar)