Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Anggota DPRD Gelar Hajatan Pernikahan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Jawa pos Radar Genteng – Ulah pejabat publik kembali menjadi sorotan masyarakat.

Di tengah penerapan PPKM Darurat, salah satu anggota Fraksi PPP DPRD Banyuwangi, Syamsul Arifin, nekat menggelar hajatan pernikahan anaknya pada Sabtu (24/7).

Hajatan yang berlangsung cukup mewah itu, digelar di halaman rumahnya di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru.

Meski sudah diingatkan oleh Satgas Penanganan Cavid-19, politisi partai berlambang Kakbah bergeming.

Dalam acara itu, dihadiri undangan yang cukup banyak.

“Acara hajatan itu kita bubarkan,” cetus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Camat Kalibaru, Ahmad Nuril Falah.

Menurut Nuril, pada H-3 hajatan itu Satgas Penanganan Covid- 19 Kalibaru sudah mendatangi rumah Syamsul Arifin untuk menunda hajatan pernikahan anaknya.

Tapi nyatanya, hajatan tetap dilaksanakan.

“Kita sudah mengingatkan,” katanya.

Saat didatang di rumahnya itu, terang dia, tuan rumah memberikan kode dan terkesan mengikuti arahan satgas. Tapi tanpa diduga, pada hari H acara itu tetap digelar.

“Kami kaget hajatan tetap digelar di tengah PPKM Darurat,” ujarnya.

Pada Sabtu malam (24/7), jelas dia, Satgas Penanganan Covid-19 kembali mendatangi rumah oknum anggota DPRD itu dan meminta acara hajatan dihentikan.

“Hajatan digelar mulai Sabtu siang, kita tidak tahu, malamnya kita minta dibubarkan,” jelasnya seraya mengaku sedang menjalani menjalani pemeriksaan di Polresta Banyuwangi terkait hajatan tersebut.

“Maaf nanti dilanjut, saya masih di BAP ini,” terangnya melalui sambungan telepon.

Kepala Puskesmas Kalibaru Kulon, dr. Yatianingsih mengaku sangat geram dengan hajatan pernikahan itu.

Apalagi, tuan rumah itu salah satu tokoh yang semestinya menjadi panutan masyarakat.

“Di Desa Kalibaru Wetan itu desa dengan kasus Covid- 19 tertinggi di Kecamatan Kalibaru, yakni 43 kasus,” ungkapnya.

Untuk pencegahan munculnya klaster hajatan, terang dia, dalam tiga hari ini sedang melakukan evaluasi.

Jika ditemukan keluhan dari warga akibat ada hajatan itu, pihaknya akan melakukan tracing secara menyeluruh.

“Kalau ada tanda batuk pilek, langsung di-swab antigen, yang positif lanjut di-swab PCR,” cetusnya.

Sayangnya anggota Fraksi PPP DPRD Banyuwangi yang juga tuan rumah di acara hajatan itu belum bisa dikonfirmasi.

Saat wartawan menghubungi melalui ponselnya, tapi tidak diangkat.

Saat dikirimi melalui pesan singkat WhatsApp (WA), juga tidak dijawab. (sli/abi)

Sumber : Jawa pos Radar Genteng