KALIPURO – Kawasan pelabuhan Ketapang, Banyuwangi mulai membuka posko lonjakan penumpang sejak kemarin (11/10). Posko itu dioperasikan untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang kapal dari Bali seandainya Gunung Agung meletus.
Posko yang diberi nama “Posko Tanggap Darurat Gunung Agung Bali’ tersebut berada di area parkiran dermaga Mobile Bridge-1 (MB-1). Sedangkan lokasi posko di area Pelabuhan Gilimanuk Bali ditempatkan di ruang VIP pelabuhan.
Manager operasional PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang Ardhi Ekapaty mengatakan, pihaknya sengaja menyiapkan posko ini untuk menampung para korban. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Agung.
Hal itu penting karena harus ada antisipasi mobilisasi penumpang yang mengungsi dari Bali dengan menyeberang ke Jawa. Selain itu, ASDP memaksimalkan pengoperasian 52 unit armada kapal di lintas Selat Bali.
“Yang artinya, seluruh kapal yang ada dioperasikan untuk menyeberangkan penumpang. Dengan pola operasi, begitu para pengungsi datang maka seluruh armada kapal diarahkan ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali dengan diberlakukan nonjadwal,” jelas Ardhi.
Sementara hasil pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, volume penumpang kapal di lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk tidak terpengaruh dengan kondisi Gunung Agung. Dari catatan pihak PT ASDP, jumlah penumpang pejalan kaki yang menyeberang di lintas Selat Bali tersebut sebanyak 200 orang setiap hari. Selain itu, kendaraan roda dua terpantau menyeberang sebanyak 600 unit per hari. Sedangkan kendaraan roda empat berbagai jenis sebanyak 200 unit per hari.
Meskipun arus penyeberangan masih terpantau normal, namun pihak ASDP telah melakukan berbagai langkah antisipasi mengenai kemungkinan adanya para pengungsi yang lari ke Banyuwangi akibat erupsi Gunung Agung.
Diantaranya adalah memaksimalkan pengoperasian armada kapal hingga mencapai 52 unit, baik di dermaga MB dan Ponton maupun dermaga LCM. Ardhi mengatakan, jika terjadi erupsi dan debu Gunung Agung mengarah ke kawasan Selat Bali, maka dikhawatirkan akan mengganggu jarak pandang nakhoda kapal.
Sehingga dalam hal ini, ASDP akan berkoordinasi dengan Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Danau (Gapasdap) untuk mengarahkan para pemilik kapal dalam meningkatkan keselamatan pelayaran.
“Saat ini kondisi penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Bali terpantau normal, pihak PT ASDP mengoperasikan 31 unit armada kapal. Yang terbagi di dermaga MB dan Ponton sebanyak 20 unit, sedangkan di dermaga LCM sebanyak 11 unit,” tandas Ardhi. (radar)