GENTENG-Percobaan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr. Masyur 75, Medan, Minggu pagi (28/8), langsung disikapi polisi dengan melakukan patroli di sejumlah gereja. Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono bersama anggota langsung mengunjungi sejumlah gereja yang sedang mengadakan misa di daerahnya kemarin (28/8).
“Kita hanya melakukan patroli, kok,” cetus Kapolsek Kompol Sumartono, saat mengunjungi gereja Kristus Tuhan di Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Saat berkunjung ke gereja itu, Kapolsek diterima oleh pengurus gereja. Mereka terlihat melakukan perbincangan serius.
“Kami tidak terganggu dengan peristiwa di Medan itu, misa tetap berjalan normal seperti biasa,” cetus Hendra Suryawan, salah satu majelis gereja Kristus Tuhan, Desa Genteng Kulon. Untuk Minggu kemarin (28/8), sesuai dengan jadwal yang ada, tiga misa semuanya dilakukan dengan tertib.
“Misanya tadi pukul 07.00 dan 08.00, kalau sore pukul 17.00,” ungkapnya pada Jawa Pos Radar Genteng. Sementara itu, ketua bidang media dan publikasi Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag), Dite Sebastian, 30, mengatakan kasus bom bunuh diri di Medan itu tidak mempengaruhi dengan kegiatan di gereja. Dan itu, juga tidak menimbulkan kecurigaan kepada siapa pun.
“Biasa saja, kita jalani saja,” ucapnya. Apalagi, terang dia, di Kabupaten Banyuwangi ini hubungan antar agama sudah berjalan dengan baik, dan sering bertemu dalam berbagai kesempatan. “Kita kan sudah deklarasi, ya tidak ada ap-apa, kalau pun ada itu orang lain.” jelas jemaat dari gereja GPdI Maranatha, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran itu. (radar)