SILIRAGUNG – Tingginya produktivitas buah naga, saat ini sedang dibayangi ancaman serangan cacar. Penyakit yang disebabkan virus itu, cukup meresahkan para petani karena penanganan yang cukup sulit. Salah satu petani buah naga, Adi Suryanto, 35, asal Dusun Silirsari, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, mengeluhkan serangan cacar yang menimpa tanaman buah naga miliknya.
Cacar itu mulai merebak sejak tiga bulan lalu. “Sangat parah, hasil panen menurun hingga sepertiga persen dari hasil normal,” jelasnya. Saat ini, terang dia, petani masih kebingungan mencari solusi yang tepat dalam mengobati tanaman yang diserang cacar.
“Kita kesulitan mencari cara mengatasi serangan cacar dengan harga yang terjangkau,” ungkapnya. Salah satu pedagang buah naga, Bambang asal Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo, mengatakan buah naga yang terserang cacar itu memiliki berat yang sama dan masih layak konsumsi. Tapi karena terserang cacar, harga di pasaran anjlok hingga separo.
“Harga buah naga normal itu Rp 8.000 per kilogram, yang kena cacar cuma laku Rp 4.000 per kilogram,” ungkapnya. Serangan cacar pada buah naga itu, jelas dia, disebabkan oleh virus yang ada secara alami di tanaman buah naga.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2