AKTIVITAS vulkanik Gunung Raung kembali berdampak terhadap aktivitas penerbangan dari dan menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Setelah penutupan terakhir dilakukan akhir Juli lalu, bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu kembali ditutup mulai kemarin siang (4/8).
Penutupan Bandara Blimbingsari dilakukan lantaran debu vulkanik yang menyembur dari perut gunung di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, itu menyebar hingga wilayah selatan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini.
Debu vulkanik tersebut dikhawatirkan mengganggu rute penerbangan dari dan ke Bandara Blimbingsari yang berlokasi di wilayah Banyuwangi Tengah, tepatnya di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Kepala Bandara Blimbingsari, Sigit Widodo mengatakan, penutupan bandara yang satu itu diberlakukan sejak pukul 13.30 kemarin.
Akibat penutupan tersebut, penerbangan pesawat Garuda Indonesia rute Denpasar-Banyuwangi pergipulang (PP) dibatalkan. Pesawat Garuda yang melayani penerbangan rute Denpasar-Banyuwangi sedianya dijadwalkan take off dari Bandara Ngurah Rai pukul 15.10 WITA.
Pesawat yang melayani angkutan udara rute Banyuwangi-Denpasar dijadwalkan tinggal landas dari Bandara Blimbingsari pukul 15.25. “Karena penerbangan Garuda Indonesia rute Denpasar-Banyuwangi PP dijadwalkan tiba Bandara Blimbingsari dan kembali berangkat ke Ngurah Rai setelah penutupan bandara diberlakukan, maka penerbangan tersebut dibatalkan,” ujarnya.