Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bawang Putih Menggila

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Harga Bawang Merah juga Meningkat Pesat

BANYUWANGI – Tren peningkatan harga bawang berlanjut. Perlahan namun pasti, harga komoditas pertanian tersebut terus merangkak naik. Bahkan tren peningkatan harga bawang yang terjadi sejak awal tahun 2013, belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir hingga menjelang berakhirnya triwulan pertama tahun ini. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi menyebutkan,para pedagang menjual bawang merah kepada konsumen seharga Rp 45 ribu per Kilogram (Kg) kemarin (10/3).

Harga sebesar itu melonjak signifi kan dibanding dua hari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 30 ribu per Kg. Peningkatan harga yang lebih ekstrem terjadi pada bawang putih. Betapa tidak, pedagang melego bawang putih dengan harga Rp 60 ribu per Kg kemarin. Padahal sehari sebelumnya, konsumen masih bisa membeli sekilogram bawang putih dengan harga Rp 40 ribu per kg. “Harga bawang kali ini merupakan yang termahal sejak beberapa tahun terakhir,” ujar Ayu, 39 pedagang bumbu di pasar tradisional tersebut.

Ayu menambahkan, harga bawang merah dan bawang putih berangsur-angsur naik sejak awal tahun 2013 yang lalu Dikatakan, pada akhir tahun 2012, harga bawang merah di tingkat pengecer masih sebesar Rp 10 ribu per Kg. Pada awal tahun ini, harga bawang merah mulai merangkak naik menjadi Rp 15 ribu per Kg. “Pada awal Maret 2013, harga bawang merah melonjak menjadi Rp 30 ribu per Kg. Nah, sejak dua hari terakhir, harga bawang merah naik menjadi Rp 45 ribu,” paparnya.

Kecenderungan yang sama juga terjadi pada bawang putih. Menurut Ayu, harga bawang putih mulai merangkak naik dari Rp 15 ribu per Kg pada akhir 2012, menjadi Rp 18 ribu pada awal 2013. Awal Maret, harga bawang putih melambung menjadi sekitar 40 ribu per Kg. “Baru hari ini (kemarin) harga bawang putih naik gila-gilaan menjadi Rp 60 ribu per Kg,” ujarnya. Ayu menuturkan, peningkatan harga bawang merah dan bawang putih terjadi lantaran stok yang semakin menipis.

“Sampean lihat sendiri, banyak pedagang bumbu yang tidak menjual bawang kan,” kata dia. Uniknya, lonjakan harga bawang, itu justru mengakibatkan pembelian dari kalangan konsumen meningkat. “Karena banyak pedagang yang tidak menjual bawang, jumlah konsumen yang membeli bawang kepada saya meningkat signi- fi kan. Namun, intensitas pembelian mereka (konsumen) menurun. Konsumen yang biasanya membeli seperempat Kg bawang, sekarang hanya beli satu ons,” pungkasnya.

Sementara itu, Misna, 50, seorang pembeli asal Kelurahan Kepatihan mengatakan, harga bawang yang melonjak signi-fi kan, itu mengakibatkan pengeluaran yang dia keluarkan untuk biaya masak sehari-hari menjadi lebih besar. “Mudahmudahan harga bawang segera turun,” harapnya. Kejadian menggelitik dialami Sri, seorang konsumen asal Kecamatan Kabat. Begitu tiba di salah satu lapak pedagang bumbu di Pasar Banyuwangi, perempuan berusia 27 tahun itu langsung minta dilayani bawang merah dan bawang putih masing-masing seperempat Kg.

Sejurus kemudian, sang penjual mengatakan nominal yang harus dibayar, seraya menyerahkan bawang kepadanya. Saat mengetahui bahwa dia harus membayar seperempat kilo bawang merah dan bawang putih seharga Rp 26 ribu lebih, Sri langsung meminta pembeliannya dikurangi. “Lho kok mahal sekali. Kalau begitu, saya beli (bawang merah dan bawang putihnya) masing-masing satu ons saja deh,” ujarnya seraya tersenyum.(radar)