Omzet Sebulan Rp 25 Juta
BANYUWANGI – Siapa bilang Banyuwangi bersih dari praktik judi online? Diam-diam praktik judi togel via online yang mengacu jaringan judi Singapura itu cukup marak. Modus judi itu sulit terendus. Namun, berkat kejelian aparat kepolisian, sebagian bandar berhasil digulung.
Seperti yang dilakukan Unit Resmob Polres Banyuwangi belum lama ini. Anak buah Kasatreskrim AKP Stevie Arnold Rampengan itu berhasil meringkus bandar judi online dan seorang pembeli. Pelaku yang diamankan adalah Mariono, 56, warga Dusun Rumping, Desa Plampangrejo, Cluring.
Dia ditangkap karena menjadi pelaku perjudian togel online. Dari tangannya, polisi mengamankan uang tunai senilai Rp 265 ribu, hand phone, dan sebuah lap top. Mariono merupakan hasil pengembangan atas tertangkapnya seorang bandar judi, Agung, 40, warga Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.
Dia merupakan jaringan judi togel online Singapura. “Dalam kasus ini Mariono adalah pembeli, sedangkan Agung bandar,” beber Kasatreskrim AKP Stevie Arnold Rampengan. Selain Mariono, polisi juga mengamankan pelaku judi lain. Ada Sutaji, 54, warga Dusun Kelir, Desa Bunder, Kecamatan Kabat.
Dari penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti dua buku tafsir mimpi, tiga buku rekapan, dan satu buah buku pengeluaran togel, 2 HP tipe N1112 dan N70, plus uang tunai Rp 96 ribu. Para penombok togel itu memasang nomor kepada pelaku. Selanjutnya, seluruh nomor pesanan pelanggan disetor kepada pengepul berinisial KT.
“Pasang dua angka untung 55 kali lipat, 3 angka dapat 300 lipat, dan 4 angka untung 2.000 kali lipat lagi,” terang Stevie. Selain Sutaji, polisi mengamankan pelaku judi togel warga Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, bernama Wakidi, dan Fadel, warga Desa Balak, Kecama tan Songgon, Banyuwangi.
“Ini semua merupakan hasil operasi kita selama dua minggu. Judi merupakan atensi Polda Jatim yang harus ditindak. Pengungkapan kasus ini berkat informasi masyarakat,” tegas Stevie. (radar)
