Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BWI Cetak 11 Detik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Gresik dan Lamongan Tercepat

BANYUWANGI – Persaingan atlet panjat tebing kelas speed record perorangan putri dan putra di Taman Blambangan berlangsung ketat kemarin (30/5). Di kelas perorangan putri, persaingan waktu awalnya terpaut kurang dari lima detik. Namun, pada putaran kedua jarak waktu setiap climber semakin menjauh.

Atlet panjat tebing dari Kabupaten Gresik, Putri Larasati yang sempat mencapai waktu tercepat pada pertandingan pertama, yaitu 13.43 detik, malah terjatuh di pertandingan kedua. Atlet asal Kota Surabaya, Tiara Galuh, yang awalnya memperoleh waktu 14.45 detik dapat memperoleh waktu lebih cepat di pertandingan keduanya menjadi 13.83 detik.

Di nomor speed record perorangan putra, atlet Lamongan, Ponorogo, dan Surabaya, saling menempel ketat di kisaran waktu 7 detik. Namun, yang tercepat dicapai Dicky Budi asal Kabupaten Lamongan dengan catatan waktu 7.21 detik yang sebelumnya hanya mencatatankan waktu 11.73 detik.

Dalam nomor perorangan putra itu, rentang waktu climber dalam setiap pertandingan tampak lebih jauh daripada nomor perorangan putri. Rentangnya mencapai 35 detik saat atlet dari Kabupaten Probolinggo melawan Kabupaten Tulungagung.

Tak hanya itu, tercatat ada lima atlet yang didiskualifikasi saat pertandingan karena melakukan pelanggaran sebanyak dua kali. Sementara itu, climber asal Banyuwangi Roni Adi Saputra mencatatkan waktu 11.18 detik.

Meningkat dari perolehan waktu di pertandingan pertama yang memperoleh waktu 17.09, climber itu tampak masih menyesuaikan diri dengan sistem pertandingan. Celana training yang digunakannya saat memanjat tampak memperlambat pergerakannya.

Awiyono pelatih panjat tebing Banyuwangi mengatakan, hasil itu sudah cukup memuaskan. Sebab, persiapan yang dilakukan baru tiga bulan dengan segala penyesuaian. “Catatan waktu 11 detik sudah cukup memuaskan, tapi kita masih mengikuti banyak nomor. Semoga lebih baik,” kata pria yang biasa dipanggil Awik itu. (radar)