MADINAH – Di sela kesibukan menjalankan ibadah haji, seluruh jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi tetap mengedepankan rasa nasionalisme yang tinggi selama berada di Tanah Suci. Memperingati HUT RI ke-71 Rabu (17/8), kemarin seluruh jamaah menggelar doa bersama di Masjid Nabawi.
Doa itu dipanjatkan sebelum mereka berangkat ziarah ke berbagai tempat bersejarah di Madinah. Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Santoso, mengatakan pihaknya memang sengaja mengumpulkan seluruh jamaah di Masjid Nabawi setelah menjalankan ibadah salat subuh kemarin.
Jika biasanya mereka langsung pulang ke maktab untuk sarapan, kemarin mereka memilih berhenti sejenak di Masjid Nabawi untuk melakukan doa bersama. ”Seluruh JCH kloter 9, 10, dan 11 ikut doa bersama untuk NKRI,” tegas Santoso.
Dalam doa bersama itu seluruh JCH Banyuwangi tampak khusyuk. Di hari kemerdekaan kemarin tidak sedikit jamaah yang melaksanakan zikir khusus untuk Indonesia dari Tanah Suci. ”Pertama kita doakan para pahlawan kita agar diterima amal baiknya dan diampuni dosa-dosanya serta mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” tambah Santoso.
Tidak hanya itu, doa juga dipanjatkan untuk para pemimpin di Banyuwangi dan pusat agar senantiasa mendapatkan penunjuk dalam melaksanakan tugas. Seluruh pemimpin di daerah dan di pusat juga diharapkan bisa melanjutkan perjuangan bangsa ini serta diberi kesehatan dan kemampuan dalam membawa bangsa Indonesia ke depan.
Selanjutnya, seluruh jamaah juga mendoakan masyarakat dan sanak saudara agar bahagia di dunia dan akhirat. Doa juga dipanjatkan agar generasi penerus bangsa Indonesia menjadi generasi yang saleh dan saleha mulai sekarang, besok, dan selamanya.
”Atau dalam arti generasi kita bisa terhindar dari perbuatan maksiat dan perbuatan-perbuatan tercela lain,” tegas Santoso. Sementara itu, kegiatan JCH Banyuwangi kemarin masih seputar ziarah ke tempat bersejarah di Madinah.
Handoyo Saputro, salah satu tim peliput haji untuk Jawa Pos Radar Banyu wangi, mengatakan setelah memanjatkan doa bersama dalam rangka HUT RI ke-71, seluruh jamaah bergerak menuju Jabal Magnet yang letaknya sekitar 60 Km dari pusat kota Madinah.
”Kita hanya ziarah ke Jabal Magnet dan percetakan Alquran saja hari ini (kemarin), karena letak Jabal Magnet cukup jauh dan memakan waktu cukup lama, “ kata Handoyo. Sekadar diketahui, bukit di Jabal Magnet hampir sama dengan gunung-gunung lain di Tanah Suci, yaitu penuh pasir dan bebatuan.
Kekhasan Jabal Magnet adalah bukitnya didominasi warna merah bata. Bahkan, Jabal Magnet juga bisa menarik kendaraan yang berhenti. Hal ini disebabkan Jabal Magnet meru pakan salah satu pusat magnet di dunia. Sesuai rencana, JCH Banyuwangi akan segara mengakhiri ibadah di kota Madinah dan akan melanjutkan perjalanan ke kota Makkah.
Petugas haji Banyuwangi juga sudah mulai sibuk melakukan cek paspor dan visa jamaah. ”Kita sudah lakukan cek paspor jamaah. Insya Allah ke Makkah pada hari Minggu setelah salat duhur,” terang Lukman Hakim, petugas haji lain.(radar)