GAMBIRAN– Gedung yang dibuat sarang burung walet di Dusun Yosowinangun, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Sabtu sore (23/7) terbakar. Untungnya, api yang sudah mulai membakar bagian atap itu, bisa cepat dipadamkan.
Bangunan yang dibuat sarang burung walet milik Suhartoyo, 50, asal Dusun Jatisari, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, itu terbakar sekitar pukul 16.00. Orang yang kali pertama mengetahui kebakaran itu, adalah Sapuan, 60, tukang kebun di gedung sarang burung walet itu.
“Yang terbakar hanya di bagian atap,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri. Menurut kapolsek, kebakaran itu bermula Sapuan membersihkan rumput yang ada di sekitar bangunan sarang burung walet. Rumput yang telah dikumpulkan itu, selanjutnya dibakar.
“Rumput dibakar di sekitar gedung,” terangnya. Tanpa diduga, api dari rumput yang dibakar itu ternyata merembet ke tumpukan bambu yang ada di sekitar gedung. Selanjutnya, menjalar ke atas hingga mengenai atap bangunan.
“Api membakar atap bangunan sarang burung walet setelah membakar tumpukan bambu yang kering,” ungkapnya. Sapuan yang mengetahui api membesar, segera menyampaikan ke warga sekitar. Selanjutnya, ada yang melaporkan ke pemadam kebakaran (damkar) Kecamatan Gambiran.
“Warga dan petugas damkar berang-bareng memadamkan api,” cetusnya. Kerugian dari kebakaran tersebut ditaksir sekitar Rp. 10 juta. Dan dipastikan tidak ada korban jiwa atau luka akibat kejadian tersebut. “ Ya karena yang terbakar sedikit, paling ya sekitar Rp. 10 juta,” jelasnya.
Ditanya kerugian akibat kebakaran itu, kapolsek menyampaikan dari keterangan pemilik gedung sarang burung walet menyebut kerugian mencapai Rp 10 juta. “Kerugiannya sekitar Rp 10 juta,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng. (radar)