PERHELATAN Banyuwangi Batik Festival (BBF) semakin menegaskan eksistensi batik Banyuwangi. Bukan hanya “membelalakkan mata” masyarakat nasional, kecintaan warga lokal terhadap batik khas Bumi Blambangan tergambar jelas pada perhelatan yang berlangsung di Taman Blambangan, Minggu malam (9/10).
Ya, meski sejak sore wilayah Kota Banyuwangi dan sekitarnya diguyur hujan, penonton tetap berbondong-bondong datang ke lokasi acara. Bahkan, walaupun hujan juga tetap mengguyur hingga malam, yakni sesaat sebelum BBF dibuka Ketua DPR RI Ade Komarudin, ratusan penonton tetap antusias menunggu.
Mereka seolah tidak ingin melewatkan pentas peragaan busana batik kebanggaan masyarakat Banyuwangi tersebut. Pada ajang BBF tahun ini, busana batik yang ditampilkan mengusung tema “Sekar Jagad Blambangan”. Batik Sekar Jagad Blambangan merupakan penggambaran tunggal tentang segala keindahan daerah yang dahulu bernama Kerajaan Blambangan ini.
Busana yang dikenakan para model tampak sangat indah. Baik busana karya desainer lokal Banyuwangi, yakni Shanet Sabintang, maupun busana yang didesain khusus desainer papan atas nasional, seperti Priscilla Saputro. Penampilan Putri Indonesia 2016, Kezia Roslin Cikita, menambah daya tarik BBF tahun ini.