Satu Disambar Petir, Satu Korban Tenggelam
ROGOJAMPI – Hujan yang turun dengan deras selama sepekan terakhir menelan dua korban jiwa. Enuk, 56, warga Dusun Kedawung, RT 2, RW 1, Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, tewas disambar petir saat menanam padi di persawahan Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, kemarin (1/2).
Korban lain, Kiki Yulian Effendi, 21, warga Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, sekitar pukul 11.30 ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal di sungai tidak jauh dari rumahnya kemarin siang (1/2). Enuk meninggal karena disambar petir sekitar pukul 15.00.
Saat itu korban bersama beberapa warga lain, Ponijah, 51, Misnah, 58, dan Sumini, 48, buruh menanam padi di persawahan Dusun Mangir Kulon, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi. Meski turun hujan dan sesekali terdengar suara petir, mereka tetap bekerja.
Hingga akhirnya terdengar suara petir cukup keras. Saat itu juga empat warga yang sedang menanam padi itu ambruk. “Semua yang tandur (menanam padi) tergeletak di sawah,” ujar Sugiyanto, 45, warga Desa Mangir. Melihat ada orang tergeletak di sawah saat terdengar petir, warga yang melihat langsung berdatangan. Diantara warga ada yang memberi tahu saudara dan perangkat desa.
“Warga banyak yang datang ke sawah dan menolong,” terangnya. Dari empat buruh tani yang ter geletak itu, satu di antaranya, yakni Enuk yang menderita luka gosong pada pipi sebelah kanan dan lengan bagian kanan, meninggal di lokasi. Tiga temannya, Ponijah, Misnah, dan Sumini, hanya pingsan.
“Tiga orang teman korban masih pingsan dan belum sadarkan diri,” ujar Mulyadi, 38, warga Dusun Kedawung, Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler Senin petang (1/2).
Sementara itu, jenazah Kiki Yulian Effendi, 21, asal Dusun Krajan, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, ditemukan sekitar pukul 11.30 di Sungai Bajulan di kampungnya. Sebelum ditemukan, pemuda itu sejak Minggu (31/1) menghilang.
“Keterangan keluarga, korban tidak pulang sejak Minggu (31/1),” ujar Kapolsek Muncar, Kompol Agus Dwi Jatmiko, melalui Kanitreskrim Ipda Karyadi. Hasil pemeriksaan petugas medis, terang dia, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.
Korban yang sempat tenggelam diduga tewas karena penyakit epilepsinya kambuh saat buang air di sungai. “Diduga korban hanyut dan tenggelam,” terangnya. Setelah dievakuasi dan diperiksa petugas medis dari Puskesmas Kedungrejo, Kecamatan Muncar, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan. “Keluarga sudah ikhlas,” cetusnya. (radar)