Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Indonesia All Star Belum Dibayar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Turnamen bertajuk Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015 ternyata masih terus menyisakan masalah. Betapa tidak, kerugian panitia pelaksana (panpel) dalam even tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan, hingga saat ini tunggakan utang tersebut masih belum beres.

Yang mengejutkan, Indonesia All Star menjadi salah satu tim yang menjadi korban dalam ajang yang digeber pada 29 Juli hingga 3 Agutus lalu itu. Nilai tunggakan yang belum dibayar untuk Evan Dimas dkk mencapai Rp 200 juta.

Total anggaran yang menjadi hak skuad asuhan Aji Santoso itu merupakan match fee dari tiga pertandingan yang telah dilakoninya. Masing-masing melawan Bali United Pusam, Arema dan Persewangi. Hingga kemarin (9/8),  dana tersebut masih belum dibayar.

Gara-gara dana belum dibayar, Aji Santoso sebagai head coach terpaksa merogoh kocek pribadi demi memberikan ‘’sesuatu’’ kepada timnya.  ‘’Rp 200 juta untuk kami masih belum dibayar oleh panpel,’’ kata Aji. Dia mengaku dirinya sudah mengeluarkan dana besar untuk timnya.

Dia merinci, dirinya telah mengeluarkan dana senilai Rp 100 juta. ‘’Saya masih menunggu realisasinya dari panpel,’’ tandas mantan bintang Arema dan Persebaya ini. Dia berharap tanggungan tersebut segera dibayar. Secara terpisah, ketua penyelenggara SoJC 2015, Aliong Heriyanto mengakui jika tunggakan untuk Indonesia All  Star senilai Rp 200 juta belum terbayar.

Dia berkomitmen untuk melunasi tunggakan tersebut. ‘’Tapi, panpel sampai sekarang belum ada rapat,’’ keluhnya.  Dia sebetulnya ingin segera menyelesaikan masalah tersebut. Namun demikian, semua masalah itu diselesaikan secara bersama-sama.

‘Saya sudah mengajak panpel rapat, tapi hanya beberapa orang yang datang. Panpel utama tidak mau datang,’’ keluhnya. Padahal, jelas dia, panpel belum ada pembahasan rinci mengenai pelaksanaan even tersebut. Semua pengeluaran maupun pemasukan dalam ajang  tersebut belum beres.

‘’Kalau masih ada tunggakan, ayo kita bersama-sama  menyelesaikannya,’’ ajaknya. Karena, masih kata dia, segala modal itu berdasarkan saham dari kalangan konsorsium. Maka dari itu, jika ternyata hasil yang didapat tidak sesuai harapan, otomatis ditanggung bersama-sama.

‘’Kalau memang rugi, tidak masalah karena itu memang resiko. Tapi, semuanya harus jelas. Masak saya sendiri yang menanggung,’’ tandasnya. (radar)