Wisatawan Keluhkan Fasilitas Pulau Tabuhan
WONGSOREJO – Meningkatnya kunjungan wisata ke Banyuwangi, tampaknya tidak berbanding lurus dengan tersedianya infrastruktur di beberapa destinasi wisata. Seperti yang dikeluhkan sejumlah wisatawan usai berkunjung di pulau tabuhan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
Fitriyeni, salah seorang wisatawan lokal mengaku sangat terkesan dengan panorama dan pemandangan pantai Pulau Tabuhan. Hanya saja, keindahan pantai dan bawah laut pulau itu tidak didukung tersedianya fasilitas pendukung.
Hingga saat ini, Pemkab Banyuwangi belum membangun fasilitas pendukung apa pun di Pulau Tambuhan. Padahal, pada waktu yang bersamaan Pemkab Banyuwangi gencar melakukan promosi destinasi wisata salah satunya Pulau Tabuhan.
“Jangankan fasilitas penginapan, cari kamar mandi saja tidak ada di pulau itu,” ujar Fitri. Praktis, untuk buang air kecil dan buang air besar dia terpaksa harus kembali ke pantai Bangsring dengan naik perahu wisata yang telah tersedia.
“Mestinya disediakan fasilitas toilet, sehingga wisatawan tidak kesulitan,” ujarnya Hal senada juga diungkapkan wisatawan lainnya asal Surabaya, Rachmawati. Dia bersama teman-temannya datang jauh-jauh dari Surabaya untuk menikmati keindahan Pulau Tabuhan, namun keindahan alam pulau itu sirna karena tidak ada sarana pendukung yang membuat nyaman wisatawan.
Sebenarnya, kata Rachmawati, dirinya beserta teman-temannya ingin berlama-lama di pulau itu, namun karena tidak ada sarana pendukung terpaksa harus hengkang lebih cepat dari rencana.
“Jika ada fasilitas MCK, mungkin wisatawan bisa lebih lama menikmati panorama dan keindahan alam di Pulau Tabuhan,” terangnya. Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisawa Banyuwangi, Yanuarto Bramuda mengatakan, khusus untuk Pulau Tabuhan memang tidak disediakan fasilitas apapun karena masih menungu investor yang akan mengelola resmi pulau tersebut.
Pihaknya juga sudah menyadari tidak tersedianya fasilitas tersebut. Karena Pulau Tabuhan hanya sebagai destinasi singgah saja, setelah sepulang dari Pulau Menjangan, dan bukan destinasi wisata tujuan utama.
Dia juga khawatir, disediakan fasilitas MCK, maka dimungkinkan akan banyak wisatawan berkunjung dan berlama-lanta di Pulau Tahunan. Tentunya hal itu akan berdampak terhadap volume sampah yang ditinggalkan wisatawan, dan akan menjadi persoalan baru.
“Tidak ada fasilitas MCK saja volume sampah yang ditinggalkan wisatawan cukup banyak. Makanya kami masih menunggu investor sebagai pengelola resmi pulau tabuhan ini,” tandasnya. (radar)