Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

JCH Banyuwangi Ziarah ke Jabal Tsur dan Jabal Rahmah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sebagian-JCH-Banyuwangi-saat-melaksanakan-ziarah-ke-Bukit-Tsur,-Makkah,

MAKKAH – Kegiatan jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi di kota Makkah kemarin masih meliputi ibadah wajib dan sunah di Masjidilharam. Ada sebagian rombongan jamaah yang kemarin menyempatkan diri melaksanakan ziarah.

Kali ini tempat ziarah yang dikunjungi  adalah Jabal Tsur dan Jabal Rahmah. Dua tempat itu masih berada di kota Makkah. Handoyo Saputro, tim liputan untuk Jawa Pos Radar Banyuwangi mengatakan, pemberangkatan ke tempat ziarah dilakukan menggunakan armada bus setelah sarapan di maktab.

Jabal Tsur terletak di sebelah selatan Masjidilharam dengan jarak kurang lebih 6 km. Jabal Tsur mempunyai nilai penting dalam sejarah Islam. Nabi Muhammad bersama Abu Bakar Asidiq pernah berlindung di gunung tersebut  waktu hendak hijrah ke Madinah.

Informasi yang diperoleh, setelah Nabi Muhammad selamat dari kepungan orang kafir Quraisy di rumahnya, beliau diam-diam menyinggahi rumah sahabat Abu Bakar Asidiq.  Dari rumah Abu Bakar, beliau bersama Abu Bakar menuju Madinah dan lebih dahulu bersembunyi di Jabal Tsur.

Sebagian orang-orang kafir Quraisy waktu mengejar Nabi Muhammad ada yang telah sampai Gua Tsur. Tetapi, mereka mendapati gua tersebut tertutup sarang laba-laba. ”Menurut cerita, para kafir Quraisy juga melihat ada burung merpati yang sedang bertelur di sarang di dalam gua. Mereka tidak melihat Nabi Muhammad  dan Abu Bakar,” kata Handoyo.

Melihat hal itu, akhirnya mereka berkesimpulan bahwa Nabi Muhammad tidak mungkin bersembunyi  di dalam gua tersebut. Padahal, sewaktu orang-orang  kafir Quraisy berada di muka gua,  Nabi Muhammad dan Abu Bakar  sangat cemas.

”Saat itulah turun wahyu dari Allah, yakni surat At-  Taubah ayat 40,” terang Handoyo.  Setelah orang kafir Quraisy  pergi, beberapa hari kemudian Abu Bakar berangkat menuju Madinah dengan selamat. Handoyo menambahkan, di atas Jabal  Tsur memang terdapat sebuah  gua. Masuk ke dalam gua itu  harus dilakukan dengan cara  merayap. Ketika sudah berada di dalam gua, kita hanya bisa duduk karena sangat sempit.

”Untuk mencapai Gua Tsur ini perlu mendaki selama kurang lebih 1,5 jam,” ujar Handoyo.  Dalam kesempatan ziarah kemarin, rombongan jamaah juga melakukan ziarah ke Jabal Rahmah yang letaknya tidak jauh  dari Padang Arafah.

Jabal Rahmah merupakan bukit batu. Tingginya hanya sekitar 70 meter dan bisa  didaki. Perjalanan dari bawah kaki bukit hingga sampai ke monumen Adam dan Hawa biasanya menghabiskan waktu  sekitar 15 menit saja. ”Setelah  dari Jabal Rahmah kita kembali  menuju maktab,” pungkasnya.

Sementara itu, ziarah jamaah haji Banyuwangi memang hanya dilakukan di seputar Makkah. Hal itu mengacu warning pihak Arab Saudi yang menyatakan  ziarah ke luar Makkah dilarang. Dikhawatirkan, jika memaksa  melakukan ziarah ke luar kota Makkah, misalnya ke Jeddah, jamaah tidak bisa kembali lagi ke Makkah.

”Ini surat larangan tegas dari Kepala Daker Kerja Makkah bahwa kita tidak boleh ziarah ke luar kota Makkah. Kalau tetap memaksa dan terjadi apa-apa, itu tidak menjadi tanggung jawab Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker  Makkah,” ujar Santoso, kepala  Kemenag Banyuwangi. (radar)