RITUAL penggandaan uang yang dilakukan “Kanjeng Giman” sepintas mengingatkan kita dengan modus yang digunakan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dalam ritualnya, pelaku menggunakan rumahnya sebagai lokasi ritual. Agar meyakinkan, pelaku mengajak Ramli menyaksikan dirinya melakukan ritual tersebut.
Awalnya “Kanjeng Giman’ mempersilakan korbannya masuk ruangan. Kemudian, dia mengasapi ruangan dengan dupa yang dibakar di atas sobek. Karena ruangan tertutup, asap hanya mengepul di dalam. Dalam kondisi penuh asap itu, “Kanjeng Giman” memulai ritual.
Berbekal tas plastik yang disembuyikan di bagian belakang tubuhnya, dia mengambil uang pecahan Rp 100. Kemudian, dia menyemburkan ke kardus yang diletakkan di depannya. Karena ruangan penuh asap, tentu korban tidak bisa melihat dengan sempuma.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2