Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ke Kantor Dispendik, Bupati Ipuk Instruksikan Fasilitas Ramah Disabilitas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meminta tiap kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pelayanan publik agar ramah bagi penyandang disabilitas.

“Saya minta setiap kantor dinas dan pelayanan publik ramah untuk disabiltas. Ini agar mereka nyaman dan aman saat mengurus kebutuhan mereka. Sudah banyak yang ramah disabilitas, tapi belum semua. Harus terus ditambah,” kata Ipuk, Minggu (28/2/2021).

Satu hari usai dilantik menjadi bupati Banyuwangi, Sabtu petang (27/2/2021), Ipuk berkunjung ke kantor Dinas Pendidikan Banyuwangi.
Di sana Ipuk berkeling ke beberapa ruangan termasuk aula Dinas Pendidikan.

Ipuk melihat di pintu masuk ruang rapat hanya terdapat anak tangga tanpa bidang miring sebagai jalan masuk. Ini akan menyulitkan bagi teman daksa yang menggunakan kursi roda.

“Kalau begini kan susah bagi teman daksa yang pakai kursi roda. Saya lihat ruang lain sudah ada bidang miring, nah yang di ruang ini belum ada, jadi saya minta dilengkapi. Ini saya minta kepada para kepala dinas untuk memperhatikan fasilitas kenyamanan para disabilitas. Mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pelayanan yang baik,” pinta Ipuk.

Di Dinas Pendidikan, Bupati Ipuk juga bertemu dengan para penyandang disabilitas yang mengikuti “Nongkrong Ilmu Bareng (Nongkibar) Milenial Batch 17”. Nongkibar kali ini mengangkat tema “limitation is only a mindset” (keterbatasan hanyalah sebuah pola pikir).

Di acara tersebut, Ipuk juga sempat ngopi santai bersama teman daksa bernama Dio Gitarama (29). Magister pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung itu merupakan peneliti anak berkebutuhan khusus (ABK).

Pria kelahiran Banyuwangi itu juga menjadi mentor tentang pendidikan ABK. Ipuk dan Dio banyak mengobrol tentang pendidikan dan kebutuhan ABK.

“Selain membutuhkan latar belakang pendidikan mumpuni, yang dibutuhkan adalah kesempatan kerja. Kesempatan kerja buat penyandang disabilitas saat ini masih dirasa minim,” kata Dio kepada Ipuk.

Ipuk mengatakan telah menyiapkan program-program untuk penyandang disabilitas. Seperti beasiswa bagi anak-anak penyandang disabilitas, pelatihan bagi yang ingin berwirausaha, bantuan alat usaha, dan lainnya.

“Begitu juga peningkatan kualitas guru pendamping di sekolah-sekolah inklusif. Nantinya akan mendapatkan tambahan ilmu seperti kursus-kursus dengan menghadirkan akademisi atau praktisi yang mumpuni,” jelas Ipuk.
Seperti yang dilakukan Dinas Pendidikan dengan Nongkibar-nya.

Nongkibar ini diikuti puluhan difabel, termasuk para penyandang tuna rungu yang dibantu oleh penerjemah bahasa isyarat.

Nongkibar kali ini merupakan kolaborasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dengan Thisable Enterprise yang menghadirkan Nicky Clara, seorang pegiat pemberdayaan kaum disabilitas
Nicky mengatakan, dibutuhkan usaha untuk mengubah stigma dan juga meyakinkan disabilitas berdaya dan memiliki kemampuan luar biasa.

“Ayah saya berkata, ketika kita jatuh maka yang bisa membangkitkan adalah diri kita sendiri. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman. Kita harus bisa mengubah stigma disabilitas tidak bisa melakukan apapun dan tidak berkemampuan. Mindset kita harus berubah, kita mempunyai potensi,” katanya.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno mengucapkan terima kasih kepada Thisable Enterprise yang telah membantu 10 kursi roda, 3 kruk, 8 whitecane yang selanjutnya diberikan kepada anak-anak yang sedang sekolah di SDLB, SMPLB atau juga kelompok masyarakat. “Mudah-mudahan ini menjadi amal jariyah bagi Thisable Enterprise,” ujar Suratno.

Sumber : https://banyuwangikab.go.id/berita-daerah/ke-kantor-dispendik-bupati-ipuk-instruksikan-fasilitas-ramah-disabilitas.html