BANYUWANGI – Klub Persewangi Banyuwangi memastikan diri untuk ikut berlaga di Piala Indonesia 2018. Persewangi tergabung di zona 12 bersama klub Bali United, Persigo Semeru, Ps Badung, Persekaba Badung Bali, Perse Ende, PSKT Sumbawa, dan PS Sumbawa barat.
Kini klub berjuluk Laskar Blambangan itu tengah menanti uluran tangan dari pemerintah untuk men-support langkah mereka di kompetisi tersebut.
Manajer Persewangi Banyuwangi Hari Wijaya mengatakan jika klubnya memastikan akan turun di Piala Indonesia dan Putaran Nasional Liga 3 Indonesia. Namun, kendala saat ini mulai muncul karena timnya yang berstatus tim amatir membutuhkan support untuk bisa berkompetisi dengan maksimal.
Berbeda dengan status pada musim lalu yang memiliki sponsor untuk membiayai operasional klub. “Saat ini mencari sponsor sulit. Mereka tidak mau bekerja sama dengan status kita saat ini. Karena itu kita butuh support dari Dispora selaku kepanjangan pemerintah di bidang olahraga,” tegas Hari.
Dia menambahkan, sebelumnya Dispora sempat menjanjikan akan membantu Persewangi. Dengan catatan Persewangi harus sudah solid dari segi kepengurusan. Dan tidak ada lagi dualisme Persewangi.
“Sekarang kita sudah bersatu, pengurus sudah sepakat hanya membawa satu Persewangi untuk kompetisi resmi. Kita menagih, sudah lima tahun kita menunggu sepak bola diperhatikan seperti dulu,” tegas Hari.
Kepala Dispora Wawan Yadmadi ketika dikonfirmasi terkait Persewangi mengatakan jika dirinya belum bisa menentukan kebijakan untuk membantu klub ber-jersey merah hitam tersebut. Dia mengatakan aturan pemberian hibah di era saat ini berbeda dengan dulu.
“Kita juga belum bertemu dengan pengurus Persewangi setelah mereka bersatu. Nanti kalau bertemu akan kita bicarakan bagaimana seharusnya,” tegas Wawan.
Terkait persiapan menghadapi Piala Indonesia, tim Persewangi baru mulai melakukan persiapan. Pelatih Persewangi Bagong Iswahyudi mengatakan, ada sekitar 15 orang pemain yang tersisa dari skuad Persewangi yang bertanding di Liga 2 musim lalu.
Sedangkan sisanya berasal dari pemain yang diseleksi. Termasuk dari sisa skuad Persewangi 1970. “Kita sebenarnya ragu siap atau tidak dengan kompetisi. Saat ini kita benar-benar butuh support dari Pemerintah agar bisa tampil maksimal. Seperti PSSS Situbondo saat ini mulai membaik karena support dari pemerintah mulai membaik,” tandasnya.