Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Polres Gencarkan Razia Terompet Bersampul Alquran

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Wilayah Kota Nihil, di Genteng Ditemukan Ratusan Lembar

BANYUWANGI – Mencuatnya kasus terompet asal Wonogiri berbahan sampul Alquran mendapat perhatian jajaran kepolisian Banyuwangi. Sebab, sebagian terompet itu sudah beredar luas di masyarakat. Bahkan, beberapa polres di lndonesia sudah menyita terompet tahun baru yang bikin heboh tersebut.

Polres Banyuwangi tak mau kecolongan dengan beredarnya terompet tersebut. Kemarin (30/12) jajaran Polres Banyuwangi merazia pedagang terompet. Beberapa lokasi, termasuk titik distribusi di Jalan Brawijaya dan Pasar Banyuwangi, menjadi sasaran razia.

Dalam razia tersebut tidak ditemukan satu pun terompet yang menggunakan bahan kertas Alquran. Petugas kepolisian juga ikut memeriksa tumpukan bahan baku yang disediakan penjual di tempat distributor terompet tersebut.

Berbagai jenis terompet, mulai yang berbentuk sederhana, berbentuk terompet Natal, hingga  naga, tak luput dari pemeriksaan. Eko Yuniarto, pedagang terompet asal Wonogiri, Jawa Tengah, mengatakan hampir semua terompet yang diperjualbelikan di wilayah Banyuwangi kota beli kepada dirinya.

Oleh karena itu, dia berani menjamin tidak ada barang dagangannya yang menggunakan bahan baku kertas Alquran. Eko mengungkapkan, ada tiga orang selain dirinya yang menjual terompet dari Wonogiri.

”Semua bahan kita ambil dari Wonogiri. Waktu di sana saya lihat banyak kertas Alquran, tapi sepertinya tidak dijual di Banyuwangi. Soalnya di Banyuwangi semua mengambil di sini untuk wilayah kota” terang Eko sembari membuka lipatan terornpet.

Setelah razia terompet tidak menemukan berbahan kertas Alquran, anggota Polres merazia pedagang kembang api yang berjajar di tepi jalan kota Banyuwangi. Satu per satu pedagang yang berjualan ditanyai petugas, termasuk barang dagangannya diperiksa.

Namun, sama seperti razia terompet, petugas tidak menemukan petasan berbahaya. Kasubag Humas Polres Banyuwangi, AKP Subandi, mengatakan razia kali ini dilakukan untuk mengantisipasi segala gejolak yang dapat terjadi di pesta pergantian tahun, baik terkait terompet, petasan, maupun kembang api.

“Kita periksa mulai pedagang asongan sampai distributor, seperti petasan, kembang api dan terompet. Sampai akhir operasi tidak kita temukan benda berbahaya. Kita imbau masyarakat tidak menyulut kembang api di objek rawan, seperti SPBU dan tempat keramaian,” seru Subandi.

Jika di Banyuwangi kota nihil terompet berbahan kertas Alquran, di wilayah Genteng ditemukan. Dalam razia yang dipimpin Kapolsek Genteng Kompol Stnnartono berhasil menemukan terompet yang terbuat kertas Alquran.

Terompet tersebut disita dari seorang pedagang bernama Harno, 45, warga Dusun Dukuh, Desa Ngaglik, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri. Ada 150 lembar sampul yang belum dibuat terompet dan 18 lembar sudah dalam bentuk terompet.

Barang-barang itu ditemukan di rumah kos Harno di Dusun Kopen, RT 9. RW 5, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Selanjutnya, barang-barang itu diamankan di Mapolsek Genteng. Harno mengaku mendapatkan kertas tersebut dari temannya di Wonogiri.

Dirinya tidak tahu sampul Alquran yang dibelinya tersebut tidak boleh untuk membuat terompet.” Saya tidak tahu kalau kertas tersebut dilarang. Saya tidak punya maksud apa-apa. Kertas tersebut tebal, sehingga sangat bagus dibuat terompet,” akunya.

Harno mengatakan, selama sepuluh tahun berjualan terompet tidak pernah ada masalah. Barang tersebut dikirim langsung dari Wonogiri. “Sebenarnya waktu bahan tersebut datang sudah saya lihat. Waktu itu saya benar-benar tidak tahu kertas itu dilarang untuk membuat terompet, “bebernya.

Kapolsek Genteng Kompol Sumartono membenarkan telah mengamankan seorang pembuat terompet bersampul Alquran. Berdasar pemeriksaan diketahui, yang bersangkutan memang tidak mengetahui kertas tersebut dilarang untuk membuat terompet.

Meski demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Banyuwangi untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.” Memang kita amankan seorang pembuat teromp-et tersebut, tapi tolong berita ini jangan dibesar-besarkan supaya tidak menimbulkan SARA. Biar Banyuwangi ini tetap kondusif, ” pintanya. (radar)