BANYUWANGI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyebut, banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah diakibatkan adanya gerakan tanah (sleding) di lereng Gunung Raung sisi Banyuwangi. Tepatnya dari kawasan Gunung Pendil akibat curah hujan tinggi.
Gunung Pendil merupakan gunung yang muncul dari muntahan lahar dari ledakan gunung raung ratusan tahun silam, sehingga gunung pendil tidak terlalu solid dan rawan longsor.
Dari gerakan tanah tersebut mengakibatkan sejumlah material vulkanik Gunung Pendil yang mengendap ratusan tahun terangkat.
“Ini merupakan aktivitas dari Gunung Raung. Hujan deras yang mengguyur Lereng Gunung Raung membuat endapan material vulkanik tersebut longsor. Akibatnya pohon-pohon yang ada di lereng Gunung Raung juga terseret aliran banjir,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas saat datang ke lokasi, Jum’at (22/6/2018)
Anas mengatakan, longsoran material ini bukan akibat hutan gundul. Berdasarkan hasil penelitian PVBMG akhir Mei lalu membuktikan, longsor di Raung akhir-akhir ini diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengikis permukaan tanah di lereng gunung.
Anas memastikan, hingga saat ini hutan di Songgon masih lebat.
“Dari penelitian PVBMG bulan Mei lalu, areal longsor di hulu sungai Badeng tersebut memang cukup luas. Longsor yang terjadi di kawasan Raung ini mencapai ketinggian 390 meter dengan lebar 40-50 meter. Jadi ini murni faktor alam,” kata Anas.
Anas memastikan agar warga yang terdampak segera mendapat penanganan. Sisa-sisa material yang menggenangi perumahan warga akan segera dibersihkan oleh petugas BPBD.
“Konstruksi jembatan yang menjadi lintasan sungai akan segera diubah. Kami juga akan mengajak warga yang berpotensi terdampak untuk lebih tanggap bencana. Karena ini memang faktor alam, kita harus beradaptasi juga, meminimalisir resiko,” pungkas Anas