BANYUWANGI – Warga Kelurahan Lateng dan Kelurahan Kampungmandar, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi yang menjadi lokasi teror penggedor pintu rumah misterius terus melakukan patroli.
Dilansir dari detikcom, mereka tetap membawa senjata tajam saat berkeliling kampung, menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Polisi mengimbau kepada warga agar tak lagi berpatroli membawa senjata tajam.
Imbauan ini dilakukan Kapolsek Kota Banyuwangi AKP Ali Masduki saat melakukan patroli jalan kaki di sepanjang jalan gang di dua kelurahan yang bergandengan ini, Sabtu (27/7/2019) dinihari.
“Bapak-bapak mohon tidak lagi membawa sajam,” kata Ali kepada sejumlah warga dan tokoh masyarakat yang melakukan patroli di lokasi teror penggedor pintu rumah misterius.
“Di sini ada kami aparat kepolisian yang akan mengayomi dan mengamankan warga. Tidak perlu lagi bertindak anarkis. Karena di Indonesia ini negara hukum,” imbuhnya.
Imbauan larangan membawa sajam, lanjut Ali, dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Selain itu, aparat kepolisian tak ingin warga bersikap anarkis dan main hakim sendiri, ketika ada pelaku yang tertangkap.
“Serahkan sama kami. Dari awal kita sudah mengimbau kepada warga untuk tidak membawa sajam karena kuatir disalahgunakan dan terjadi kekerasan jika mencekam nanti,” pungkas Ali.
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Lateng dan Kelurahan Kampungmandar, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi resah akibat teror gedor pintu misterius yang terjadi belakangan ini.
Penggedor pintu misterius itu melakukukan aksinya berulang tiap pukul 22.00 wib hingga 03.00 WIB. Total penghuni 20 rumah yang digedor itu pun tak bisa istirahat dengan tenang.