BANYUWANGI – Pengumpulan koper bagi calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi baru dilaksanakan hari ini dan besok (5/8). Meski jadwal sudah diatur, ada saja jamaah yang mengumpulkan koper lebih awal.
Uniknya, dari sejumlah koper yang sudah terkumpul di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, ada yang diberi tanda dengan menggunakan bendera salah satu partai politik (parpol).
Dua koper tersebut milik pasangan suami-istri Arifin bin H. Hasan Basri, 62, dan Aisyah binti Syamsudin. 54, warga Dusun Kawang, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat. “Tidak ada niatan apapun, saya beri tanda bendera agar lebih gampang mengenali koper saya,” ujar Arifin saat dihubungi via telepon selulernya, kemarin sore (3/8).
Arifin mengaku mendapatkan ide untuk menandai kopernya dengan bendera parpol tersebut berdasarkan pengalaman dari jamaah haji yang telah menunaikan ibadah haji sebelumnya.
Karena diperbolehkan, dia pun meniru pengalaman jamaah haji yang sudah berangkat tersebut. “Secara kebetulan juga saya sejak dulu juga simpatisan Partai Golkar,” akunya. Jika nantinya koper bergambar parpol tersebut harus dilepas, Arifin merelakan asalkan diganti dengan tanda lain yang mudah dikenali.
“Kalau ditandai kain polos bisa saja ada yang meniru, tapi kalau bendera parpol kan lebih mudah dikenali,” terangnya. Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Banyuwangi, H. Mukhlis mengatakan, meski pengumpulan koper tersebut baru dilaksanakan Jumat dan Sabtu (4 dan 5/8), pihaknya juga tetap menerima koper yang sudah telanjur dikumpulkan tersebut.
Khusus untuk koper bergambar parpol tersebut akan dicopot agar tidak menimbulkan persepsi negatif bagi CJH yang lain. “Akan kita copot, dan diganti dengan tanda lainnya yang lebih pantas,” terang Mukhlis.
Mukhlis menjelaskan, koper yang sudah terkumpul tersebut akan diletakkan di kantor Kemenag dan akan dikelompokkan sesuai kloter. Selanjutnya, koper baru akan dimasukkan ke dalam truk dan dikirim ke asrama haji Sukolilo Surabaya pada Minggu pagi (6/8).
“Kami sudah siapkan empat armada truk untuk mengangkut koper jamaah calon haji ke Surabaya,” katanya. Sebelum berangkat dan memasukkan barang-barang ke dalam koper. CJH diimbau memeriksa ulang barang-barang jika ada benda yang berpotensi mengganggu penerbangan dan keselamatan.
Benda-benda yang berpotensi mengganggu penerbangan itu di antaranya senjata tajam seperti (pisau, cutter, gunting), senjata api, korek api, bahan peledak, dan narkotika. Dalam kesempatan yang sama, Kemenag Banyuwangi juga terus memantapkan kesiapan Ketua Regu (Kam) dan Ketua Rombongan (Karom).
Para petugas Karu dan Karam tersebut dikumpulkan di aula kantor Kemenag Banyuwangi, kemarin. Para petugas Kam dan Karom tersebut memiliki peran strategis yang sangat mendukung dalam melaksanakan segala ritual pelaksanaan ibadah haji mulai dari keberangkatan hingga pulang kembali ke Tanah Air.
Sebagai Karu dan Karam, lanjut Mukhlis, harus mengetahui dan menguasai fungsi dan tugasnya. Salah satunya adalah meneruskan informasi dari petugas kloter. “Secara umum tugas Ketua Regu dan Ketua Rombongan adalah meneruskan infomasi atau pengumuman dari petugas kloter. Termasuk mengatur membantu dan menjaga anggota regunya agar tetap aman, utuh, tertib dan lancar selama menjalankan ibadah haji,” tandasnya (radar)