Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Angin Kencang, Ketapang Tutup selama Satu Jam

Heruwanto
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Heruwanto
Heruwanto

KALIPURO – Antrean kendaraan kembali terjadi di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk siang kemarin (28/12). Antrean itu bukan dipicu lonjakan penumpang, melainkan karena terjadi angin kencang. Pihak otoritas pelabuhan penyeberangan menutup aktivitas penyeberangan selama satu jam. Penutupan pelabuhan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Bali itu dilakukan mulai pukul 14.00.

Aktivitas penyeberangan baru dibuka kembali sekitar pukul 15.10. Walau terjadi penundaan pelayaran, tapi antrean kendaraan tidak sampai meluber keluar pelabuhan. Area parkir PT ASDP Indonesia Ferry (PT IF) Ketapang masih mampu menampung kendaraan yang datang selama pelabuhan ditutup. Setelah angin kencang reda, pelabuhan kembali melayani jasa penyeberangan. “Demi menjaga keselamatan bersama, penyeberangan ditunda selama satu jam.

Setelah angin reda, pelabuhan dibuka kembali,” ungkap Pemimpin Cabang PT ASDP IF Ketapang, Waspada Heruwanto. Penutupan pelabuhan dilakukan karena angin yang berembus dianggap membahayakan keselamatan pelayaran Secara umum, kecepatan angin di Banyuwangi mencapai 30 knot per jam. Embusan angin berasal dari barat daya. Angin kencang tidak hanya terjadi di Pelabuhan Ketapang, melainkan hampir merata di Banyuwangi. Sementara itu, lonjakan penumpang liburan tahun baru belum terjadi sore kemarin. Pihak PT IF memprediksi lonjakan penumpang akan terjadi mulai 28 atau 29 Desember 2012.

Namun demikian,prediksi itu belum tentu benar. Bisa saja lonjakan penumpang molor dari prediksi, yakni pada 29 hingga 30 Desember. “Karena liburan Natal dengan liburan tahun baru berdekatan, penumpang berangkat liburan lebih awal, yakni pada saat liburan Natal lalu,” jelas Waspada.  Karena liburan tahun baru  bersamaan dengan musim hujan, Waspada menyerukan seluruh operator pelayaran meningkatkan kewaspadaan. Hal itu perlu dilakukan demi menjaga keselamatan pelayaran. “Keselamatan segala-galanya, dan ikuti terus perkembangan cuaca,” katanya . (radar)