David Wijaya Borong Delapan Lukisan
BANYUWANGI – Ajang pameran lukisan patung dan fotografi yang digeber di Gedung Wanita Paramita Kencana mengundang perhatian banyak orang. Pejabat, pengusaha, dan kalangan pelajar menyempatkan diri melihat pameran dalam rangka menyambut Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) tersebut.
Di sela kesibukannya memimpin roda pemerintahan di lingkungan Pemkab Banyuwangi, kemarin Bupati Abdullah Azwar Anas menyempatkan diri untuk menyaksikan karya para seniman Bumi Blambangan tersebut. Kedatangan Anas beserta rombongan di lokasi pameran disambut Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi. Anas lantas memanfaatkan kesempatan itu untuk melihat satu per satu karya seni yang dipamerkan.
Anas pun “jatuh hati” dengan lukisan berjudul buah naga karya Windu P. Orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi langsung membeli lukisan tersebut untuk dipasang di Bandara Blimbingsari. Selain Anas, pengusaha ternama asal Muncar, David Wijaya, juga kepincut dengan pameran lukisan.
Putra pengusaha Tjipto Sujarwo Tjoek alias Papi Juan itu langsung memborong delapan lukisan. Lukisan yang diborong antara lain Gandrung karya Ilyasin; Gandrung karya Hariyanto; dan Seblang Bakungan karya Adi Brewok. “Pak Bupati dan Pak David datang ke arena pameran. Beliau berdua langsung borong lukisan,’’ kata Dwi Dedy Susandi, Sekretaris II panitia pameran lukisan.
Sementara itu, Bupati Anas memberikan apresiasi yang tinggi kepada para seniman Banyuwangi. Karena itu, pemkab memfasilitasi pameran tersebut sebagai salah satu wahana bagi para seniman menyalurkan kreativitasnya. “Pameran ini kami fasilitasi sebagai upaya pemkab untuk memberikan ruang bagi para seniman. Seni kami anggap penting karena seni ini menjadi oase hidup,” ujarnya.
Menurut Anas, pelaksanaan pameran tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Dia ber harap peningkatan kualitas pelaksanaan pameran tersebut terus berlangsung di masa yang akan datang. Menariknya, Anas sempat mendapat surprise dari salah satu peserta pameran.
Ketika dia melihat-lihat karya seni yang dipamerkan, salah satu peserta tiba-tiba menyerahkan dua lukisan Bupati Anas dan istrinya, Ny. Ipuk Festiandani Anas mengenakan pakaian Gandrung. Menariknya lagi, selain dipamerkan, karya para seniman Bumi Blambangan itu juga akan dilelang.
Hasil lelang akan dimanfaatkan untuk misi kemanusiaan. Dari 126 karya seni lukis yang dipamerkan, 20 karya akan dilelang secara terbuka besok malam Sabtu (10/12), tepatnya mulai pukul 19.00 WIB. Ketua Panitia Penyelenggara Pameran, Ilyasin, mengatakan, sebanyak 20 karya lukis yang akan dilelang terdiri dari beragam aliran, mulai imprealisme, ekspresionisme, abstrak, kontemporer, modern, maupun naturalis. Harga yang ditawarkan di ajang lelang ini bervariasi, mulai dari harga Rp 2 juta hingga Rp 40 juta.
“Ide lelang ini awalnya spontanitas. Karena banyak pengunjung yang berminat membeli lukisan yang dipamerkan,” kata dia. Dari hasil lelang ini, imbuh Yasin, ada sebagian yang akan disumbangkan kepada salah satu pelukis dan kurator lukis Banyuwangi, S Yadi K.
“Pak Yadi baru saja sakit. Kami sebagai sesama pelukis merasa empati dengan beliau. Ini bentuk solidaritas sesama pelukis, sekaligus menyemangati beliau untuk tetap berkarya,” jelas Yasin. Hingga kemarin telah ada enam peminat yang berniat menawar karya lelang tersebut.
Harga dibanderol dalam lelang nanti, nilainya ditentukan oleh masing-masing pelukis. Misalnya, lukisan milik Huang Fong, sebuah lukisan Ni Wati Tidur yang berbahan arang dan pastel dengan ukuran 33 centimeter (cm) kali 53 cm, dibanderol Rp 25 juta. Ada juga lukisan Air Terjun karya Mozes Misdy, yang berukuran 150 cm kali 140 cm yang dibanderol sebesar 15 juta. (radar)