Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hutan Grajagan Kembali Gundul

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PURWOHARJO – Hutan di daerah Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, yang dikelola KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, kembali gundul. Tanaman pohon jati yang sebelumnya banyak berdiri kokoh, kini berganti tanaman palawija, seperti jagung dan kedelai.

Di daerah hutan Grajagan itu awal tahun 2000-an pernah gundul karena ada penjarahan hutan. “Ini baru musim tebang kayu jati, jadi terlihat gundul,” cetus Administratur (Adm) KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Agus Santoso, saat dihubungi melalui telepon seluler kemarin (21/5).

Sementara, terang dia, lahan yang gundul setelah musim tebang itu akan didiamkan selama dua tahun. Lahan kosong itu akan di kelola masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). “Biasanya ditanami jagung dan kedelai,” katanya.

Selain itu, terang dia, LMDH juga memanfaatkan lahan milik Perhutani itu untuk menanam tanaman lain, seperti lengkuas, jahe, kunyit, dan jenis lain. “Hasil nya itu semua dinikmati petani. Perhutani tidak menerima sepeser pun,” ujarnya.

Kegiatan penanaman tanaman pangan itu, kata dia, merupakan langkah Perhutani mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan. Kini lahan milik KPH Perhutani Banyuwangi Selatan yang ditanami warga seluas 1.430,2 hektare yang tersebar di tujuh wilayah BKPH, mulai dari BKPH Genteng, Pesanggaran, Sukamade, Pedotan, Karetan, Curahjati, dan Blambangan.

Dari lahan seluas itu, yang ditanami padi seluas 601,7 hektare, kedelai 308,3 hektare, dan jagung 520,2 hektare. “Jumlah petani yang menggarap sebanyak 5.611 orang,” ungkapnya. Dengan pola tersebut, masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam LMDH dilibatkan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Jika masyarakat sekitar hutan sejahtera, maka hutan aman dan lestari,” tuturnya. (radar)