GLAGAH – Ribuan warga dari berbagai daerah tumplek blek di jalanan kampung Desa Kemiren, Glagah. Mereka berbondong-bondong datang di Desa Adat Oseng ini untuk mengikuti Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival.
Deretan meja dan kursi warga yang menyuguhkan kopi memanjang di penjuru jalan utama desa. Mulai dari Sanggar Genjah Arum milik Setiawan Subekti, menuju arah timur hingga batas Desa Kemiren dengan Kelurahan Banjarsari. Masyarakat yang datang bisa menikmati sajian kopi gratis yang disuguhkan masyarakat lokal. Dari tahun ke tahun, festival minum kopi masal ini semakin dibanjiri masyarakat.
Tidak hanya suguhan kopi dari warga masyarakat saja, dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu ini juga banyak stand-stand usaha mikro kecil menengah (UMKM) warga yang disajikan. Mulai jajanan tradisional, kaus, lukisan, souvenir, batik, dan hingga paket wisata.
Edukasi tentang bagaimana menggoreng kopi hingga menyajikan kopi juga diadakan oleh warga. Dalam edukasi ini Komunitas Kopi Banyuwangi yang memberikan penjelasan kepada masyarakat bagaimana cara menyajikan kopi agar supaya tersaji dengan nikmat.