
GLAGAH – Mepe kasur merupakan tradisi rutin yang dilakukan masyarakat Oseng di Desa Kemiren. Seharian kemarin (24/8), warga kompak menjemur kasur di depan rumah. Kasur tersebut dijemur mulai pagi dan dimasukan ke rumah pada sore hari.
Mepe kasur merupakan rangkaian ritual bersih desa yang dilanjutkan dengan Tumpeng Sewu. Masyarakat Oseng meyakini dengan mengeluarkan kasur dari dalam rumah dapat membersihkan diri dari segala penyakit.
Kasur khas warga Kemiren tersebut berwarna merah dan hitam. Kasur dijemur berjajar di sepanjang jalan desa setempat. Sesekali terlihat warga membersihkan debu di kasur dengan cara memukul-mukul permukaan kasur menggunakan penebah dari rotan.
“Proses menjemur kasur berlangsung sejak pagi hingga menjelang sore hari,” ujar sesepuh adat Desa Kemiren, Purwadi. Jumlah kasur yang dijemur mencapai 120 kasur. Tinggi kasur ini pun beragam, ada yang 5 cm, 7 cm, dan 8cm.