Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Pengakuan NC Kabur dari Rumah hingga Bekerja di Warung Panjang

Putri Rahmawati alias Nia, 23, dan Sahmul Laili alias Sasa, 23, di Mapolsek Kalipuro kemarin. Keduanya kini dititipkan di Lapas Banyuwangi.
Putri Rahmawati alias Nia, 23, dan Sahmul Laili alias Sasa, 23, di Mapolsek Kalipuro kemarin. Keduanya kini dititipkan di Lapas Banyuwangi.

NC tergolong gadis nekat. Sejak kabur dari rumahnya sebulan lalu, dia malah terbelenggu di tempat karaoke Warung Panjang. Selama dua hari di Warung Panjang, NC bekerja sebagai operator musik karaoke.

KRIDA HERBAYU, Kalipuro

PERGAULAN anak muda zaman sekarang semakin tidak terkendali. Mereka yang masih di bawah pengawasan orang tua terkadang merasa terbelenggu dan tertekan saat berada di dalam rumah. ltulah yang dirasakan oleh NC, warga Dusun Krajan, RT 01, RW 03, Desa Bengkak, yang nekat kabur dari rumahya.

Media sosial menjadi tempat untuk mengungkaplcan segala keluh kesahnya. Dan akhirnya gadis lugu tersebut dimanfaatkan oleh pria yang baru dikenalnya di Facebook. Perceraian orang tua terkadang berdampak buruk bagi psikologi seorang anak, terutama jika anak tersebut masih berusia di bawah 17 tahun.

Mereka sulit menerima kenyataan jika orang tuanya sudah bercerai. Terkait hal itu, pengawasan terhadap pergaulan anak sehari-hari menjadi terkesampingkan.

NC anak yang kabur rumah dan ditemukan oleh pihak kepolisian sedang bekerja disalah satu wisma yang ada di tempat hiburan malam Warung Panjang, Dusun Selogiri, Desa Ketapang. NC mengaku tidak betah berada di rumah, karena tidak bisa bebas pergi kemana-mana.

Gadis yang baru lulus Sekolah Dasar (SD) tahun 2016 itu pergi tanpa pamit dan memilih kabur bersama teman facebook-nya yang baru dia kenal satu bulan yang lalu. Sempat tinggal bersama teman prianya yang bemama Sahmul Laili alias Sasa, 23, warga Dusun Krajan II, RT 03, RW 02, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, beberapa hari dan akhirnya memutuskan untuk bekerja sebagai operator musik di Wisma Citra 88 Warung Panjang.

Sebelum diciduk oleh anggota Polsek Kalipuro, NC sempat bekerja selama dua hari. “Saya dikenalkan sama pemilik warung dan besoknya disuruh bekerja di wisma 88 itu,” aku NC. Saat kabur bersama Sasa, NC mengaku jika sudah disetubuhi sebanyak lima kali. Namun, keterangan NC berbeda dengan hasil keterangan Sasa saat disidik di Polsek Kalipuro.

“Saya tidak tahu lagi harus pergi ke mana, saya pasrah saat diajak begitu oleh sasa,” papar gadis jebolan SD 1 Bengkak itu. Selain itu NC mengaku jika dirinya dalam semalam diberi upah oleh pemilik wisma sebesar Rp 75 ribu.

Diia terpaksa menjalani pekerjaannya karena tidak memiliki uang setelah kabur dari rumah. “Mau bagaimana lagi mau pulang takut dimarahin orangtua,” ucap NC. Saat berada di Polsek Kalipuro NC yang berwajah polos itu hanya pasrah saja menerima keadaan.

Selain membuat orang tua malu atas kelakuannya tersebut. NC harus menerima nasib jika nanti dia dipandang sebelah mata oleh warga kampungnya. NC kabur dari rumah diduga karena pengaruh lingkungan dan merasa tidak nyaman berada di rumahnya.

Sebenarnya, NC sudah disuruh melanjutkan sekolahnya ke tingkat SMP, namun NC menolak dan berkata kepada ayahnya untuk tidak melanjutkan lagi sekolahnya. Lina Sumyati, 45, tante NC mengatakan, jika keponakannya itu dulunya anak yang penurut dan rajin mengaji.

Namun, karena sering bermain handphone (HP), sifat NC yang awalnya penurut sekarang menjadi pemberontak dan sering keluar tanpa izin terlebih dahulu kepada ayahnya. “Dia baru lulus SD dan tidak mau melanjutkan sekolah lagi. Tidak tau juga apa alasannya,” ungkap Lina.

Lina menambahkan, keponakannya pernah membantu dirinya bekerja di salon miliknya. Akan tetapi NC sering dijemput temannya dan tiba-tiba pergi tanpa pamit. Mungkin karena kurangnya perhatian dari keluarga makanya NC berubah sikap liar seperti itu.

“Sejak dia kabur dari rumah saya dan ayahnya sudah melaporkan ke Polsek Wongsorejo. Namun, keberadaan NC tidak diketahui,” papar Lina. Pihak keluarga tidak menyangka jika NC ditemukan oleh anggota Polsek Kalipuro di tempat hiburan malam itu.

Bukan hanya menerima tamparan keras atas kelalaian korban yang membuat malu pihak keluarga, namun hal itu juga berpotensi memengaruhi psikologi NC. Rencana keluarga, NC akan disekolahkan di pondok pesantren agar dia bisa sadar dan tidak melakukan hal-hal yang seperti itu lagi.

Karena NC juga mempunyai adik perempuan, pihak keluarga takut jika kelakuan kakak perempuannya tersebut ditiru oleh adiknya yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar. “Adiknya juga pernah hilang dari rumah dan ditemukan oleh pihak Polsek Wongsorejo,” tandas Lina. (radar)