TEGALSARI – Serangan demam berdarah dengue (DBD) tampaknya sudah serius. Satu pasien yang dinyatakan positif terkena penyakit yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti itu akhirnya meninggal dunia Senin malam (1/2).
Pasien DBD yang meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Al Huda (RSAH) Genteng itu adalah Lanal Aula yang masih berumur tiga tahun asal Desa/Kecamatan Tegalsari. Sebelumnya, bocah itu dirawat di Puskesmas Tegalsari selama sehari semalam.
“Dikira hanya demam biasa, ternyata DBD,” terang Nuriyat, salah satu kerabat korban. Menurut Nuriyat, keponakannya yang meninggal itu memang cukup parah. Aula dibawa ke Puskesmas Tegalsari karena kondisinya sudah lemas dan demam cukup tinggi.
“Dirawat di Puskesmas Tegalsari itu sehari dan semalam. Kondisinya semakin memburuk lalu dibawa ke Al-Huda (RS Al Huda),” terangnya. Penderita DBD yang menjalani perawatan di Puskesmas Tegalsari bukan hanya Aula. M. Soleh, 14, warga Dusun Padangbulan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, kemarin juga dirawat karena DBD.
Karena kondisinya memburuk, kemarin (2/2) Soleh dirujuk ke RS Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore. Kepala Puskesmas Tegalsari, dr. Asiyah Aswin, saat dikonfirmasi mengakui Aula asal Desa Tegalsari yang meninggal karena DBD pernah dirawat di Puskesmas Tegalsari.
“Memang sempat dirawat di sini (Puskesmas Tegalsari),” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Menurut dokter Asiyah, kondisi LA saat dibawa ke puskesmas su dah buruk. Selain positif DBD, bocah itu juga terserang tifus.
“Karena kondisinya terus memburuk, kita rujuk ke RS Al-Huda,” ungkapnya. Jumlah penderita DBD di wilayah Kecamatan Tegalsari, masih kata dia, sebenarnya tidak terlalu banyak. Malahan, berdasar data di puskesmas selama tahun 2016 ini hanya ada dua pasien. (radar)