Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Terungkap, Kapal Meledak Gara-Gara Uap Pertalite

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sehari pasca  meledaknya mesin kapal selerek  milik nelayan di Muara Inkai, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi, Kamis lalu (12/1), pihak Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Banyuwangi langsung melakukan penyelidikan.

Dari hasil pemeriksaan petugas, diketahui pemicu ledakan berasal dari uap Pertalite yang digunakan para nelayan untuk membersihkan kapal. Kasat Polair Polres Banyuwangi, AKP Subandi menjelaskan, kelima nelayan tersebut awalnya memang sedang  melakukan persiapan untuk  melaut.

Mereka juga melakukan bersih-bersih bodi kapal dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Kebetulan, BBM yang digunakan untuk membersihkan bodi kapal adalah BBM jenis pertalite. ”Mereka membersihkan dek kapal dengan pertalite, sehingga  uap dari pertalite itu tersambar api dari damar kambang yang  disulut dengan korek api oleh  Matlani,” ungkap Subandi.

Mengenai suara ledakan yang terjadi, Subandi menjelaskan  bahwa suara itu berasal dari mesin genset kapal. Namun, dia  menegaskan, bahwa sumber awal terjadinya musibah ini bukanlah  dari mesin genset itu. Mesin genset  yang mengeluarkan suara ledakan keras ini hanya merupakan imbas dari uap pertalite yang tersambar api.

”Api setelah menyambar uap pertalite di dek kapal lalu menyambar mesin genset, sehingga terjadi ledakan. Tapi genset saat kami lihat masih utuh, imbas insiden ini hanya terpal kapal saja yang terbakar selebar 30 cm,”  tambah Subandi.

Menanggapi musibah meledaknya kapal nelayan ini, pihak  Satpolair Polres Banyuwangi meminta kepada nelayan lain agar tidak menggunakan BBM  untuk keperluan bersih-bersih  kapal. Tidak hanya itu, kelengkapan dokumen, kelayakan mesin  kapal dan kelengkapan alat keselamatan juga perlu ditingkatkan  lagi kewaspadaan.

”Musibah ini bisa menjadi pelajaran nelayan lainnya. Ini murni karena kelalaian  nelayan itu sendiri. Cuaca yang tidak mendukung juga perlu diwaspadai oleh semua nelayan di Banyuwangi,” imbuhnya. Seperti diberitakan sebelumnya, musibah laut menimpa lima nelayan di Muara Inkai, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi, Kamis malam kemarin (12/1).

Kapal yang sehari-harinya digunakan untuk melaut itu tiba-tiba meledak lalu membakar kelima tubuh nelayan. Meski ledakan cukup kuat, musibah tersebut tidak sampai menelan korban jiwa. Lima nelayan dilaporkan mengalami luka bakar  di sekujur tubuhnya.

Dari data yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, kelima nelayan yang menjadi korban ledakan adalah Matlani, 56 ;  Totok, 56 ; Bambang, 24 dan Saiful, 20. Semuanya warga Kelurahan Kampung Mandar. Satu lagi Misto, 45, warga Desa  Badean, Kecamatan Kabat ikut terbakar.

Matlani dan Totok mengalami luka bakar cukup   serius dan harus menjalani perawatan intensif di ruang IGD RSUD Blambangan. Sedangkan, Saiful, Misto, dan Bambang hanya mengalami luka  bakar ringan dan diperbolehkan pulang oleh tim dokter.

”Yang menyalakan damar kambang Matlani, saya juga berada di atas kapal. Tiga teman saya ada di  bawah kapal. Kita tidak tahu apakah itu karena BBM atau apa pemicunya. Terdengar suranya bleeeeeeem setelah korek api menyala. Saya langsung menceburkan diri ke muara sungai karena tubuh saya terbakar,” jelas Totok, salah satu korban saat  berada di IGD RSUD Blambangan, malam kemarin. (radar)